BAGHDAD (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Mustafa Al-Kadhimi menyatakan pada Senin (11/10/2021) bahwa pasukan keamanannya telah menahan seorang anggota senior ISIS yang pernah menjadi salah satu pemain paling penting dalam upaya pendanaan kelompok itu.
Sami Jasim, yang juga wakil pemimpin yang terbunuh Abu Bakar al-Baghdadi, ditangkap di luar negeri, tulis Al-Kadhimi di media sosial.
Dia menggambarkannya sebagai “salah satu operasi intelijen lintas batas paling sulit” yang pernah dilakukan oleh pasukan Irak. Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan, dan tidak disebutkan siapa sebenarnya yang menangkap Jasim.
Seorang pejabat senior di departemen keamanan nasional Irak mengatakan bahwa Jasim, yang dikenal juga sebagai Haji Hamid, telah berjanji setia kepada pemimpin al-Qaeda Irak Abu Musab al-Zarqawi pada tahun 2003, sekitar waktu pasukan pimpinan AS menyerbu Irak. Dia bertemu Baghdadi pada 2012, kata pejabat itu, dan memegang posisi di kementerian kehakiman, keuangan, dan industri ISIS. Mereka berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk memberi pengarahan kepada pers.
While our ISF heroes focused on securing the elections, their INIS colleagues were conducting a complex external operation to capture Sami Jasim, who was in charge of Daesh finance, and a deputy of Abu Bakr Al-Baghdadi.
Long live Iraq, and our brave heroes.— Mustafa Al-Kadhimi مصطفى الكاظمي (@MAKadhimi) October 11, 2021
Jasim ditahan di negara asing yang teridentifikasi dan diangkut ke Irak beberapa hari yang lalu, kantor berita Associated Press melaporkan, mengutip pejabat intelijen Irak yang berbicara dengan syarat anonim.
Departemen Luar Negeri AS sebelumnya telah menawarkan hadiah untuk informasi yang mengarah ke lokasi para pemimpin ISIS yang diidentifikasi, termasuk Jasim.
Pada 2015, Departemen Keuangan AS menunjuk Jasim untuk memberikan dukungan keuangan atau layanan lain kepada kelompok tersebut.
Pemerintah Irak mengumumkan kemenangan militer atas ISIL pada Desember 2017 – tiga tahun setelah kelompok bersenjata itu merebut sebagian besar Irak utara.
Al-Baghdadi tewas dalam serangan oleh pasukan khusus AS di barat laut Suriah pada 2019.
Diumumkannya penangkapan Jasim melalui Twitter oleh Al-Kadhimi tak lepas dari motif politik. Al-Kadhimi berkuasa tahun lalu menjanjikan pemilihan awal, setelah pendahulunya, Adel Abdul Mahdi, digulingkan oleh protes massa yang menuntut perombakan sistem politik Irak. Pemilihan itu berlangsung Minggu (10/10) di tengah jumlah pemilih terendah dalam sejarah Irak, dan Kadhimi telah meramalkan pengumuman penangkapan Jasim saat dia keluar dari tempat pemungutan suara di mana dia memberikan suaranya sendiri. (Althaf/arrahmah.com)