BAGHDAD (Arrahmah.com) – Seorang pejabat senior Irak mengatakan kepada Anadolu Agency pada Senin (11/1/2016) bahwa Baghdad berusaha untuk mengurangi ketegangan antara Teheran dan Riyadh, yang mencapai puncaknya baru-baru ini menyusul eksekusi tokoh terkemuka Syiah oleh Arab Saudi.
“Irak telah memainkan peran konstruktif dalam meredakan ketegangan antara Iran dan Arab Saudi,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Omar Barazanchi saat berkunjung ke kantor Anadolu Agency di wilayah Kurdi Irak.
Arab Saudi telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran setelah pengunjuk rasa membakar dua bangunan diplomatiknya di Teheran dan Mashhad.
Barzanji mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Irak, Ibrahim Al-Jafari, berbicara dengan para pejabat di kedua negara itu tentang masalah ini beberapa kali.
Dia menambahkan bahwa Jafari meyakinkan Menteri Luar Negeri Saudi, Adel bin Ahmad Al-Jubeir, bahwa serangan terhadap misi-misi diplomat Saudi tidak akan pernah terjadi di Irak.
“Beberapa fraksi memberi tekanan pada pemerintah [Irak] untuk memutuskan hubungan dengan Arab Saudi,” katanya.
“Meskipun semua tekanan ini, pemerintah, khususnya Kementerian Luar Negeri, sedang mencoba untuk menjaga keseimbangan hubungan [dengan Riyadh].”
Sejumlah negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Cina dan Turki telah mendesak Arab Saudi dan Iran untuk menahan diri di tengah perselisihan yang sedang berlangsung.
(ameera/arrahmah.com)