TOKYO (Arrahmah.com) – Menteri luar negeri Irak, Hoshyar Zebari mengatakan negaranya mampu mengambil alih tanggung jawab keamanan setelah pasukan tempur AS mundur dari kota-kota di Irak 30 Juni ini.
“Pemerintah dan pasukan keamanan Irak yakin dan mampu mengambil alih tanggung jawab penuh setelah penarikan mundur angkatan perang Amerika,” kata Zebari di hadapan para wartawan pada Jumat (19/6).
AS dijadwalkan menarik semua pasukannya dari berbagai wilayah urban Irak pada akhir bulan ini dan memindahkan mereka ke basis militer AS di pinggiran kota.
Amerika Serikat, pada masa pemerintahan George W. Bush, menyerang Irak tahun 2003 dengan dalih menemukan senjata pemusnah masal (WMD) yang disinyalir disembunyikan oleh rezim tangan besi Irak, Saddam Hussein.
“Kami sekarang sangat yakin dan berharap penuh mengenai masa depan Irak,” ujar Zebari.
“Kami yakin, dengan kapasitas personil keamanan kami yang telah berkembang, dengan kepercayaan diri kami yang semakin tinggi, kami menggenggam masa depan negara ini. Akan banyak kesempatan yang kami sediakan bagi negara manapun untuk menanamkan investasinya di Irak.”
Kamis (18/6) sore, Zebari bertemu dengan rekannya, menteri luar negeri Jepang, Hirofumi Nakasone. Keduanya bersumpah untuk meningkatkan kerja sama bilateral dalam bidang perenergian, seperti minyak dan gas bumi.”
Bodoh sekali menteri Irak yang satu ini. Bukan percaya diri namanya jika masih mau menggantungkan diri pada kepentingan pihak asing atas sumber daya alam yang seharusnya dimiliki dan didapatkan secara mudah oleh kaum muslimin. (Althaf/arrahmah.com)