BAGHDAD (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Irak mengatakan pengorbanan negaranya melawan Daesh harus diartikan sebagai kelayakan negaranya untuk mendapatkan dukungan yang lebih besar dalam upaya rekonstruksi dari komunitas internasional.
Adel Abdul-Mahdi membuat komentarnya hari Sabtu (29/6/2019) selama pertemuan dengan delegasi anggota Dewan Keamanan PBB yang berkunjung pertama kalinya ke Irak.
Irak mengumumkan kemenangan melawan Daesh pada Juli 2017, setelah militernya menguasai kembali kota terbesar kedua di negara itu, Mosul, tiga tahun setelah direbut oleh kelompok yang mengaku telah menegakkan kekhalifahan global.
Perang melawan Daesh membuat banyak wilayah di Irak hancur dan pemerintah Irak telah berjuang untuk merekonstruksi mereka, lansir AP.
Donor internasional menjanjikan $ 30 miliar untuk membantu membangun kembali Irak tahun lalu, jauh dari perkiraan $ 88,2 miliar yang dibutuhkan. (Althaf/arrahmah.com)