BAGHDAD (Arrahmah.com) – Kementerian Pertahanan Irak mengumumkan pengerahan pasukan dan polisi di Nasiriyah, ibu kota Provinsi Dhi Qar, untuk memulihkan ketenangan di kota itu menyusul bentrokan kekerasan antara pengunjuk rasa anti-pemerintah dan pendukung tokoh Syiah, Muqtada Al-Sadr, Anadolu Agency melaporkan.
“Tentara Irak telah mulai melaksanakan rencana pengerahan keamanan di Nasiriyah, setelah kedatangan bala bantuan dari Brigade ke-37 dan Brigade Misi Khusus dari Polisi Federal,” kata departemen media keamanan dalam sebuah pernyataan.
Menurut pernyataan itu, pasukan yang dikerahkan bertujuan untuk “memberlakukan hukum, meningkatkan keamanan, dan melindungi warga negara serta kepentingan publik dan pribadi”.
Sementara itu, sumber kepolisian provinsi, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada kantor berita bahwa pasukan keamanan telah memberlakukan penjagaan tiga lapis di sekitar Al-Haboubi Square, tempat para pengunjuk rasa berada, untuk melindungi mereka dari kemungkinan serangan.
Ridha Al-Rikaby meninggal setelah kepalanya terkena peluru pada Jumat, sehingga jumlah korban tewas akibat kekerasan Jumat menjadi delapan.
Setelah bentrokan pekan lalu, pihak berwenang memberlakukan penguncian untuk mencoba membendung demonstrasi lebih lanjut di kota selatan, memecat kepala polisi provinsi, dan meluncurkan penyelidikan atas peristiwa tersebut.
Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi mengirim Penasihat Keamanan Nasional Qasem Al-Arakji dan pejabat senior lainnya ke Nasiriyah untuk berbicara dengan pengunjuk rasa.
(fath/arrahmah.com)