MOSUL (Arrahmah.id) — Pihak berwenang Irak mengatakan menggali mayat 85 militan Islamic State (ISIS) dan kerabat mereka dari kuburan massal di kota utara Mosul pada Ahad (20/3/2022).
Jenazah 35 orang yang tewas antara 2016 dan 2017 digali pada Sabtu (19/3). Sementara 50 ditemukan pada Ahad (20/3).
“Pekerjaan terus berlangsung”, kata Hassan Wathiq al Anzi, kepala forensik di provinsi Nineveh, Irak utara dilansir dari AFP.
Para pekerja menggali tulang dan tengkorak, dan memasukkannya ke dalam kantong hitam untuk dibawa ke departemen forensik, kata seorang koresponden AFP.
Ini adalah pengumuman pertama kuburan massal militan ISIS yang tewas dibombardir koalisi internasional selama pertempuran 2016-2017 untuk merebut kembali Mosul, bekas benteng kelompok militan itu.
Anzi tidak memberikan perkiraan jumlah total mayat di lokasi maupun keadaan pasti kematian mereka.
ISIS merebut sebagian besar wilayah Irak pada 2014 lalu mendeklarasikan kekhilafahan kembali di sana sebelum Baghdad mengumumkan kemenangan pada 2017.
PBB mengatakan kelompok itu meninggalkan lebih dari 200 kuburan massal yang bisa menampung sebanyak 12.000 mayat.
Situs Mosul yang digali, terletak di belakang sebuah masjid di daerah perumahan di distrik Al Rifai, kata Anzi.
Dia menambahkan bahwa sampel DNA akan diambil untuk mengidentifikasi mayat tersebut.
Pertahanan sipil Nineveh mengatakan bahwa saat penggalian dimulai pada Sabtu (19/3), pihak berwenang sebelumnya mengetahui lokasi situs kuburan massal tersebut.
Irak terus menemukan kuburan massal tidak hanya dari periode ISIS, tetapi juga dari rezim mantan diktator Saddam Hussein, yang digulingkan dalam invasi pimpinan AS pada 2003. (hanoum/arrahmah.id)