BAGHDAD (Arrahmah.com) – Pemerintah Irak pada Senin (4/7/2011) mengatakan bahwa mereka tidak akan berdamai dengan anggota Al Qaeda atau siapa saja yang membunuh warga Irak, tetapi menunjukkan terbuka untuk melakukan pembicaran dengan pejuang yang telah memerangi pasukan Amerika.
Menteri Rekonsiliasi, amir Al Khuzai mengumumkan keputusan tersebut dalam sebuah konferensi pers di ibukota, Baghdad.
“Rekonsiliasi tidak akan termasuk orang-orang yang tangannya berlumuran darah warga Irak, Al Qaeda atau partai Baath milik diktator Saddam Hussein yang telah digulingkan,” ujarnya seperti yang dilansir Al Arabiya.
Sebelumnya pada bulan April, Khuzai mengatakan bahwa Baghdad berharap dapat berdamai dengan anggota Daulah Islam Irak, namun tidak dengan Al Qaeda.
“Kami sedang melakukan rekonsiliasi dengan rakyat Irak karena mereka orang Irak, bukan karena mereka milik faksi tertentu,” jelas Mr Khuzai dalam komentar terbarunya.
“Kami tidak berdamai dengan kelompok, partai, sekte atau fraksi. Kami berdamai dengan individu, kami memperlakukan setiap kasus secara individual dan mereka yang telah membunuh warga Irak tidak berpartisipasi dalam pembicaraan rekonsiliasi,” tambahnya.
Mengapa Khuzai menyalahkan Al Qaeda? Bukankah Amerika Serikat yang lebih banyak memberikan penderitaan terhadap rakyat Irak? Bukankah Amerika Serikat lah yang lebih banyak membunuh warga sipil Irak dengan alasan yang tidak jelas? Selain membunuh, mereka juga menggunakan senjata-senjata kimia mematikan yang dilarang yang mengakibatkan ribuan rakyat Irak mengalami cacat seumur hidupnya.
Mujahidin Al Qaeda berulangkali menyatakan dalam statemennya bahwa mereka tidak akan serampangan dalam melakukan sebuah operasi, mereka semaksimal mungkin akan menghindari jatuhnya korban sipil. (haninmazaya/arrahmah.com)