BAGHDAD (Arrahmah.com) – Pasukan Irak pada hari Rabu (1/11/2017) mengancam akan melanjutkan operasi militer untuk merebut wilayah yang dikuasai Kurdi utara setelah menuduh pihak berwenang menunda penguasaan perbatasan Irak dengan Turki, Iran dan Suriah itu, sebagaimana dilansir MEMO, Rabu (1/11/2017).
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi pada hari Jumat mengumumkan penghentian serangan yang dimulai pada 16 Oktober untuk mengambil alih wilayah yang diklaim oleh pemerintahnya dan Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG).
Abadi memerintahkan untuk melakukan pembalasan secara ekonomi dan militer terhadap KRG setelah warga Kurdi Irak memilih untuk merdeka pada bulan September dalam sebuah referendum yang dinyatakan ilegal oleh Baghdad.
Dia juga mengatakan bahwa gencatan senjata itu dimaksudkan untuk memungkinkan pasukan Irak dikerahkan tanpa hambatan di wilayah yang disengketakan itu.
Pejabat Kurdi mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka bersedia mengizinkan “pengawasan” Irak di perbatasan namun KRG harus tetap memegang kendali penyeberangan ke wilayah Kurdi.
(ameera/arrahmah.com)