TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Investigasi oleh tim peneliti open-source mengatakan temuan awal menunjukkan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh terbunuh oleh tembakan “Israel”.
Hasil investigasi ini dapat membantu membentuk opini internasional tentang siapa yang bertanggung jawab atas kematian Abu Akleh, terutama jika penyelidikan resmi militer “Israel” berlanjut. “Israel” dan Palestina terkunci dalam perang narasi yang telah menempatkan “Israel” pada posisi defensif, lansir Daily Sabah (15/5/2022).
Abu Akleh, seorang Palestina-Amerika, tewas Rabu lalu saat meliput serangan militer “Israel” di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki. Dia dikenal karena mendokumentasikan kesulitan hidup Palestina di bawah kekuasaan “Israel”.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada Ahad (15/5) mengatakan dia telah berbicara dengan keluarga Abu Akleh untuk menyatakan belasungkawa dan menghormati pekerjaannya “serta kebutuhan untuk melakukan penyelidikan segera dan kredibel” atas kematiannya.
Pejabat dan saksi Palestina, termasuk wartawan yang bersamanya, mengatakan dia dibunuh oleh tembakan tentara. Militer, setelah awalnya mengatakan orang-orang bersenjata Palestina mungkin bertanggung jawab, kemudian mundur dan sekarang mengatakan dia mungkin juga terkena tembakan “Israel”. (haninmazaya/arrahmah.id)