TEL AVIV (Arrahmah.id) – Sebuah investigasi yang dilakukan oleh penyiaran ‘Israel’ mengungkap upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meredam suara keluarga tawanan yang ditahan di Gaza. Sementara itu, keluarga tawanan terus melanjutkan aksi duduk mereka yang tak terbatas di depan Kementerian Pertahanan, di mana mereka mendirikan tenda dan bergabung dengan ratusan simpatisan.
Penyiaran ‘Israel’ menambahkan bahwa pemerintah berusaha memengaruhi gerakan populer keluarga tawanan untuk menurunkan tingkat protes mereka yang menuntut perlunya kesepakatan pertukaran.
Sementara itu, di depan markas Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, sejumlah keluarga tawanan dan ratusan warga ‘Israel’ berdemonstrasi menuntut disepakatinya kesepakatan pertukaran yang mengembalikan semua tawanan yang tersisa di Gaza sekaligus dengan menyelesaikan pelaksanaan kesepakatan dengan Hamas dan tidak melanjutkan perang.
Penyiaran ‘Israel’ menyatakan bahwa sejumlah tawanan yang dibebaskan dalam kesepakatan sebelumnya turut serta dalam demonstrasi tersebut, dan menuntut pemerintah untuk segera mengembalikan tawanan.
Disebutkan bahwa di antara para demonstran di depan Kementerian Pertahanan adalah Margalit Moses dan Ilana Gretsovitsky, istri dari tawanan di Gaza, Matan Tzinauker, yang telah dibebaskan.
Pada awal Maret ini, fase pertama dari kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan antara Hamas dan ‘Israel’ berakhir. Kesepakatan ini dimulai pada 19 Januari lalu dengan mediasi Qatar dan Mesir serta dukungan Amerika Serikat.
Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu menolak memulai fase kedua dari kesepakatan tersebut, karena ia ingin membebaskan lebih banyak tawanan ‘Israel’ tanpa memenuhi kewajiban fase ini, terutama mengakhiri perang pemusnahan dan menarik diri sepenuhnya dari Gaza. (zarahamala/arrahmah.id)