DAMASKUS (Arrahmah.com) – Lima warga sipil tewas pada Senin (24/2/2020) dalam serangan udara Rusia yang ditujukan untuk mendukung pasukan rezim Suriah ketika mereka menyerang benteng pertahanan utama terakhir negara itu, kata seorang pengamat perang.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan penyerangan mematikan menghantam wilayah Jabal al-Zawiya di selatan Idlib.
Monitor yang berbasis di Inggris itu mengatakan pihaknya menentukan siapa yang melakukan serangan udara sesuai dengan pola penerbangan, serta amunisi dan pesawat yang terlibat.
Dikatakan pasukan rezim dengan cepat mendapatkan tanah di bagian selatan Idlib dalam 24 jam terakhir.
Mereka telah merebut “beberapa kota dan desa” di selatan jalan raya M4 yang menghubungkan benteng rezim Latakia dengan kota kedua yang dikuasai pemerintah, Aleppo, katanya.
Kantor berita negara SANA mengatakan “unit tentara Suriah terus membuat perkembangan di selatan provinsi Idlib”.
Kepala observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan tujuan akhir rezim adalah untuk merebut kembali bagian-bagian M4 yang masih di bawah kendali para “ekstremis” dan pasukan sekutu oposisi.
Analis memperkirakan pertempuran yang sulit untuk Jisr al-Shughur, yang dipegang oleh Partai Islam Turkestan ekstremis yang sebagian besar pejuangnya berasal dari minoritas Muslim Uighur Cina.
Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan pro-Damaskus telah mengambil kembali kendali atas arteri komersial utama lainnya yang berjalan melalui barat laut Suriah – M5 yang menghubungkan ibukota dengan Aleppo.
Mereka juga mengamankan wilayah di sekitar kota utara, pusat industri utama sebelum perang.
Pasukan rezim sejak Desember mengambil kembali sebagian wilayah Idlib, yang memaksa hampir satu juta orang meninggalkan rumah dan tempat berlindung mereka di tengah cuaca yang sangat dingin.
Perang Suriah telah menewaskan lebih dari 380.000 orang dan jutaan orang terlantar sejak mulai 2011 dengan penindasan brutal terhadap protes anti-pemerintah. (Althaf/arrahmah.com)