YERUSALEM (Arrahmah.com) – Kebrutalan tentara “Israel” di Palestina membuat para pemuda Palestina bangkit melakukan perlawanan. Mereka memburu pemukim Yahudi dan tentara biadab “israel”, walau para pemuda Palestina itu tahu bahwa resikonya adalah mereka akan ditembak mati.
Akibat serangan yang dilancarkan oleh pemuda Palestina, pasukan “Israel” dan pemukim Yahudi yang sudah mengidap paranoid itu semakin ketar ketir dan kalap. Bangsa yang takut mati itu berhadapan dengan bangsa Palestin yang mencintai syahid.
Sebagamana dilansir oleh Ma’an News Agency, Kamis (21/10/2015), seorang pemuda Palestina ditembak mati di dekat Ramallah setelah diduga menyerang seorang tentara “Israel” dan pemukim Yahudi di dekat pemukiman ilegal Adamdi distrik Ramallah.
Militer “Israel” mengkonfirmasi bahwa seorang prajurit “Israel” yang dilaporkan berusia 19 tahun mengalami luka parah. Laporan sebelumnya menduga bahwa korban adalah pemukim sipil.
Polisi “Israel” mengatakan bahwa tersangka menikam tentara “Israel” di leher dan kemudian pemuda Palestina itu ditembak mati oleh pasukan “Israel”.
Seorang tersangka kedua ditahan di tempat kejadian dan kawasan itu tertutup, polisi menambahkan.
Pejbat Palestina mengidentifikasi tersangka sebagai Mutaz Atallah Qassem, (22), dari kota al-Eizariya.
Sebelumnya, pasukan “Israel” menembak dan melukai warga Palestina yang diidentifiasi Ahmad Noor, (15), setelah mengklaim bahwa warga Palestina itu merencanakan serangan di pemukiman di Nablus.
Laporan media “Israel” mengatakan bahwa ada serangan mobil di kota Silwad yang melukai seorang perwira polisi “Israel”.
Sebagaimana dilansir di FB bang Abdillah Onim, hingga hari ini, Kamis (22/10), api Intifadha III masih di gelorakan oleh rakyat Palestina baik di Tepi Barat maupun di wilayah Gaza.
Menurut bang Onim, operasi kesyahidan dengan menggorok Yahudi, menikam Yahudi, menabrak Yahudi dengan mobil makin marak di lakukan oleh rakyat Palestina.
Begitu juga pihak Yahudi kian gencar melakukan pembunuhan terhadap rakyat Palestina, bahkan tanpa sebab.
Info resmi yang dirilis oleh Kementrian Kesehatan Palestina mengungkapkan bahwa sejak pecah Intifadha III hingga hari ini Kamis 22 oktober 2015 tercatat 53 orang warga Palestina Syahid, 11 diantaranya anak-anak dan lebih dari 5.500 orang mengalami luka-luka.
Semoga yang tewas tergolong syahid dan yang terluka diberi kesembuhan oleh Allah swt, Amin, tulis bang Onim di Facebook.
(ameera/arrahmah.com)