PRANCIS (Arrahmah.com) – Intervensi negara-negara sekuler Afrika untuk menggulingkan Mujahidin Azawad, utara Mali, akan dimulai dalam hitungan minggu.
Hal ini dikemukakan oleh Menteri Pertahanan Prancis Jean-Yves Le Drian pada hari Selasa (16/10/2012), seperti yang dilansir AFP.
“Ini dalam hitungan minggu, bukan bulan,” kata Le Drian kepada TV Prancis France 2. Dia menekankan bahwa wilayah Azawad telah dikuasai oleh “ekstrimis” sepanjang tahun ini.
Namun Le Drian menyatakan bahwa Prancis tidak akan mengirimkan pasukan langsung ke medan tempur, tetapi akan memberikan bantuan logistik dan perencanaan. Dia menegaskan bahwa aturan PBB untuk langkah ini harus dipatuhi.
Dewan “Keamanan” PBB pada hari Jum’at memberikan jangka waktu 45 hari untuk intervensi militer ke Mali, mengatakan bahwa rencara tersebut harus mencakup langkah-langkah dan cara-cara dalam pertimbangan pengerahan, terutama konsep-konsep operasi, kebutuhan para anggota militer dan perkiraan biaya.
Mujahidin Azawad yang terdiri dari organisasi Jihad Al-Qaeda di Maghrib Islam (AQIM), Ansar al-Din, dan Tawhid wal Jihad Afrika Barat telah menguasai lebih dari 50% wilayah Mali, yaitu wilayah di bagian utara Mali. Hal ini membuat negara-negara penjajah Barat gusar disebabkan Syariah Islam diterapkan oleh Mujahidin di wilayah tersebut. Karena itu, Barat ingin campur tangan dalam menggulingkan Mujahidin, namun dengan perantaraan kekuatan negara sekuler Afrika Barat.
Sebuah kelompok regional Afrika Barat sedang mempersiapkan untuk mengirim pasukan bersenjata ke utara Mali untuk merebut kekuasaan wilayah tersebut dari tangan Mujahidin. (siraaj/arrahmah.com)