JAKARTA – Internet tidak hanya mampu mengubah cara hidup manusia, juga berpotensi mengubah cara kerja otak manusia. Ahli fungsi otak UCLA California, AS, Gary Small berpendapat, internet memicu perubahan evolusioner pada otak sehingga penguasa teknologi akan menempati posisi tertinggi dalam tatanan sosial baru.
Dalam sebuah penelitian, Small menemukan, orang yang banyak melakukan pencarian di internet dan banyak menggunakan SMS memiliki otak lebih tajam dalam menyaring informasi sehingga mampu membuat keputusan lebih tepat. Namun begitu, Small memperingatkan, pengguna internet terancam pula oleh kecanduan sehingga gagap ketika berinteraksi sosial offline. Small menemukan pula, jumlah penderita attention deficit disorder di dunia meningkat sejak kehadiran internet.
Karena itu, Small mengingatkan, orang yang fasih menggunakan internet harus mengimbangi kemampuannya itu dengan keterampilan sosial offline. Saat seseorang fasih menggunakan teknologi sekaligus berkomunikasi tatap muka, maka dia akan menjadi manusia unggul pada masa depan.
“Kami melihat perubahan evolusioner. Orang-orang generasi berikutnya akan lebih menghargai orang yang menguasai teknologi dan keterampilan komunikasi tatap muka,” ujar Small.
Small menegaskan, kehadiran media komunikasi digital seperti e-mail, IM (instant messaging), dan SMS tidak akan bisa menggantikan komunikasi tatap muka. Sebab, komunikasi-komunikasi digital yang mengandalkan teks tersebut tidak bisa mengungkap ekspresi pengguna. Small menuangkan temuan- temuan penelitiannya dalam buku “iBrain: Surviving the Technological Alteration of the Modern Mind”. (Sindo)