AL-QUDS (Arrahmah.com) – Syaikh Taissir Tamimi, Hakim Ketua Islam di Al-Quds, mengatakan bahwa serangan “Israel” terhadap Masjid Al-Aqsa saat ini berada pada tingkat tertinggi sejak tahun 1967.
“Para pemukim Yahudi dan pasukan keamanan ‘Israel’ telah berada pada puncak keagresifan mereka tahun ini,” tegas kepala Partai Kebebasan dan Kemerdekaan untuk Pertahanan Tempat Suci itu, seperti dilansir MEMO pada Selasa (24/12/2013).
Dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita Quds Net, Syaikh Tamimi menjelaskan bahwa sifat serangan dan pelanggaran terhadap Masjid Al-Aqsa selama tahun 2013 telah mengambil dimensi politik, yang dipimpin oleh para anggota Knesset dan para menteri dalam pemerintahan Benjamin Netanyahu.
“Pemerintah ‘Israel’ malah memberi perlindungan polisi bagi mereka yang mengambil bagian dalam serangan-serangan tersebut,” kata Syaikh. “Mereka hampir terus menerus berada di sana setiap hari.”
Syaikh Tamimi menekankan bahwa serangan-serangan “Israel” tak lain dimaksudkan untuk menciptakan sebuah pembagian fisik di Masjid Al-Aqsa dan menciptakan realitas baru di lapangan, mirip dengan apa yang diperbuat “Israel” terhadap Masjid Ibrahimi di Hebron, yang sekarang dibagi menjadi dua, bagian Muslim dan bagian Yahudi.
Pasukan penjajah telah membuat usulan-usulan dalam hal ini kepada parlemen “Israel” untuk melegitimasi serangan dan pelanggaran mereka terhadap Masjid Al-Aqsa, memutarbalikkan setiap upaya Umat Islam atau jamaah yang ingin mencegah serangan-serangan brutal tersebut menjadi pelanggaran hukum, sehingga membuat Muslim Palestina menjadi pihak yang justru mudah dikenai penuntutan. (banan/arrahmah.com)