SURIAH (Arrahmah.com) – ISIS telah sukses memproduksi dan menggunakan senjata kimia di Timur Tengah, pejabat intelijen Amerika Serikat mengungkapkan pekan ini, sebagaimana dilansir CNN (11/2/2016).
Direktur Intelijen Nasional, James Clapper, dalam laporannya ke Senat AS pekan ini mengatakan bahwa ISIS berhasil mengembangkan senjata kimia jenis sulfur mustard dan telah menggunakannya dalam sebuah serangan.
“Ada beberapa tuduah bahwa ISIS telah menggunakan senjata kimia di Suriah dan Irak,” kata Clapper.
Clapper menyatakan dalam dokumen tertulisnya bahwa mereka telah mengetahui adanya aktor non-negara di kawasan yang menggunakannya dalam perang.
Dalam penyelidikan terhadap seriangan ISIS di Suriah Agustus lalu, terdapat bukit-bukti yang menunjukkan hal tersebut. Clapper mengatakan, “setidaknya ada dua orang yang terpapar sulfur mustard.”
Sulfur mustard merupakan bahan kimia yang dapat menyebabkan terbakar pada kulit, mata, dan sistem pernafasan. Zat tersebut dapat menghancurkan syaraf dalam hitungan menit. Rasa sakit akibat terpapar dapat bertahan selama berjam-jam sebelum menewaskan seseorang.
Pemerintah rezim Bashar Asad sebelumnya telah menggunakan senjata kimia yang menewaskan ribuan orang tahun 2013 lalu di Suriah. (fath/arrahmah.com)