WASHINGTON (Arrahmah.com) – Beberapa universitas dan perguruan tinggi di AS sedang memikirkan kembali pendanaan yang mereka terima dari Arab Saudi sehubungan dengan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, Associated Press (AP) melaporkan pada Selasa (30/10/2018).
Selama dekade ini, pemerintah Saudi telah menyalurkan $ 354 juta ke 37 sekolah berbeda di seluruh AS.
Dua penerima teratas, Universitas George Washington dan Universitas George Mason, menerima sebagian besar melalui program beasiswa Saudi yang mengirim pelajar untuk belajar di AS setiap tahun.
AP menemukan setidaknya $ 62 juta berasal dari hibah dan hadiah yang diberikan kepada sekolah oleh perusahaan nasional Saudi.
Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Universitas Texas AM, keduanya menerima jutaan dolar dari perusahaan minyak negara, Saudi Aramco.
“Meskipun beberapa kontrak dihentikan sebelum tahun lalu, pertanyaan seputar kematian penulis Saudi Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul telah mendorong beberapa sekolah untuk mempertimbangkan kembali kesepakatan saat ini atau di masa mendatang,” tulis AP.
MIT mengumumkan akan menilai kembali kemitraannya dengan kerajaan karena “keprihatinan serius” tentang Khashoggi.
Awal tahun ini, perusahaan minyak menjanjikan $ 25 juta untuk MIT untuk penelitian tentang energi terbarukan dan kecerdasan buatan (artifical intelligence), menurut AP.
Khashoggi, seorang wartawan dan kolumnis Saudi untuk Washington Post, hilang setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.
Setelah beberapa minggu menyangkal memiliki pengetahuan tentang keberadaannya, para pejabat Saudi akhirnya mengakui bahwa Khashoggi tewas dalam perkelahian di dalam gedung konsulat.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengatakan 18 orang yang ditangkap di Arab Saudi atas pembunuhan itu harus diekstradisi ke Turki untuk menghadapi pengadilan, sementara Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan kerajaan akan memejahijaukan para tersangka setelah penyelidikan selesai.
Bahkan setelah ini, banyak sekolah tidak mempertimbangkan penilaian ulang dana Saudi, termasuk Universitas George Mason, Universitas California-Berkely, Universitas Northwestern, dan Universitas Tufts.
“Menolak pembayaran akan mengakibatkan kami menyangkal peluang pendidikan bagi mahasiswa yang memenuhi syarat. Ini akan bertentangan dengan misi kami dalam melayani peserta didik,” kata jurubicara George Mason, Michael Sandler, dalam sebuah pernyataan.
Dana beasiswa Saudi awalnya dibuat pada tahun 2005 untuk menciptakan hubungan yang hangat dengan AS setelah serangan 11 September.
“Dalam beberapa hal, hubungan antara perguruan tinggi Amerika dan kerajaan diciptakan untuk meredakan ketegangan antara kedua negara,” pungkas AP. (Althaf/arrahmah.com)