MOSKOW (Arrahmah.com) – Seorang tentara wajib militer Rusia menewaskan tiga sesama prajurit pada hari Senin (9/11/2020) di pangkalan angkatan udara setelah menyerang mereka dengan kapak dan senjata, kantor berita Rusia melaporkan.
Prajurit itu menembaki petugas yang datang untuk pemeriksaan pagi di pangkalan di wilayah Voronezh, sekitar 500 km selatan Moskow, dan kemudian melarikan diri dari tempat kejadian, kantor berita mengutip kementerian pertahanan.
Ada laporan kontradiktif tentang apa yang terjadi selanjutnya.
Rosgvardia, penjaga nasional Rusia, mengatakan kepada kantor berita bahwa mereka sedang mencari penembak dengan bantuan helikopter dan drone.
Tetapi kantor berita TASS mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya di kementerian layanan darurat di kawasan itu yang mengatakan bahwa tentara itu telah membarikade dirinya di dalam pangkalan.
“Tentara itu menembak dengan pistol yang dia ambil dari seorang petugas. Tiga orang tewas,” TASS mengutip sumber itu.
Motif serangan itu belum jelas.
Insiden semacam itu terjadi dari waktu ke waktu di militer Rusia di mana beberapa wajib militer menuduh perpeloncoan brutal dari tentara yang lebih senior, masalah era Soviet yang menurut kementerian pertahanan telah diselesaikan.
Seorang wajib militer Rusia yang menembak mati delapan sesama prajurit di pangkalan militernya pada tahun 2019 mengatakan awal tahun ini bahwa ia tidak memiliki tindakan lain setelah wajib militer mengubah hidupnya menjadi “neraka”.
Pria Rusia berusia 18-27 tahun secara hukum diwajibkan untuk melayani satu tahun di militer. Beberapa orang Rusia berusaha keras untuk menghindari rancangan undang-undang tersebut, sebagian karena kekhawatiran perpeloncoan meskipun ada upaya pemerintah untuk merombak militer. (Althaf/arrahmah.com)