BANJARMASIN (Arrahmah.com) – Guru Zuhdi atau KH Ahmad Zuhdiannor yang merupakan ulama asal Kalimantan Selatan dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu, (2/5/2020). Guru Zuhdi wafat setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Medistra.
Guru Zuhdi lahir di Alabio pada Kamis (10/2/1972), bertepatan 24 Zulhijjah 1391 Hijriyah. Beliau merupakan anak KH. Muhammad, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Falah (1986-1993) setelah KH Muhammad Tsani (1976-1986).
Beliau pernah menimba ilmu di Pesantren Al-Falah, Banjarbaru. Namun, karena lebih sering sakit akhirnya beliau dididik oleh kakeknya KH Asli di Alabio.
Setelah kakeknya wafat, beliau kembali ke Banjarbaru dan mengaji dengan KH Abdul Syukur di Teluk Tiram.
Guru Zuhdi dikenal memiliki kekhasan tersendiri dalam dalam berdakwah, sehingga tak heran banyak jemaahnya dari kalangan tua dan muda yang memenuhi pengajiannya.
Guru Zuhdi pernah mengajar selama sekitar dua tahun di Pondok Pesantren Al Falah. Guru Zuhdi juga membuka pengajian di Mesjid Jami, pengajian di rumah Guru Zuhdi, pengajian di Teluk Dalam, Langgar Darul Iman, dan pengajian di Sabilal Muhtadin.
Guru Zuhdi merupakan mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan.
Ketua PWNU Kalimantan Selatan Abdul Haris Makkie menyampaikan duka mendalam atas wafatnya ulama kharismatik asal Alabio, Hulu Sungai Utara.
Menurut Haris, Guru Zuhdi merupakan pribadi yang sangat santun, sederhana dan tawadu. Kepada yang lebih tua, almarhum sangat hormat, sedang kepada yang muda ia selalu memberi teladan dan nasihat.
“Saya banyak belajar tentang hidup dan kehidupan, dari beberapa kali mengikuti pengajian-pengajian yang dilaksanakan almarhum,” ujarnya.
(ameera/arrahmah.com)