HERAT (Arrahmah.com) – Serangan udara di Afghanistan timur menewaskan 45 orang, termasuk warga sipil dan pejuang Taliban, ujar pejabat setempat, Rabu (22/7/2020).
Ali Ahmad Faqir Yar, gubernur distrik Adraskan di provinsi Herat, Afghanistan timur, mengatakan sedikitnya delapan warga sipil termasuk di antara yang tewas.
“Empat puluh lima orang tewas sejauh ini dalam serangan udara oleh pasukan keamanan di daerah Kham Ziarat. Taliban termasuk di antara mereka yang tewas,” katanya seperti dilansir Al Jazeera.
Tidak jelas berapa banyak dari 37 yang tersisa yang merupakan warga sipil dan berapa banyak anggota Taliban.
Qari Mohammad Yousuf Ahmadi, seorang juru bicara Imarah Islam Afghanistan (Taliban) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dua serangan udara di Herat menewaskan delapan warga sipil dan melukai 12 lainnya. Dua pejabat setempat mengonfirmasi bahwa telah terjadi dua putaran serangan udara.
“Serangan semacam itu akan memaksa tahanan yang baru-baru ini dibebaskan yang ingin hidup normal untuk mengangkat senjata sekali lagi melawan musuh,” kata Ahmadi.
Kementerian pertahanan Afghanistan mengklaim sedang menyelidiki dugaan korban sipil dalam serangan oleh pasukan Afghanistan di daerah itu.
“Hasil investigasi akan dibagikan kepada publik dan media. Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional memiliki tanggung jawab untuk melindungi kehidupan dan properti rakyat, dalam hal ini, mereka menggunakan semua peluang dan fasilitas dan tidak akan menyisihkan upaya apa pun,” klaim pernyataan.
Habib Amini, seorang pejabat lokal di distrik tetangga Guzara, membenarkan insiden itu dan mengatakan 45 orang tewas dan lebih banyak lagi yang terluka.
Seorang juru bicara pasukan Amerika Serikat di Afghanistan mengatakan mereka tidak ikut serta dalam serangan udara hari Rabu.
Jailani Farhad, juru bicara gubernur Herat, mengatakan kepada kantor berita Anadolu setidaknya enam komandan utama Taliban yang terlibat dalam serangan besar di Herat menjadi sasaran dalam serangan udara. Dia mengatakan korban sipil disebabkan oleh ledakan ranjau darat di dekatnya. (haninmazaya/arrahmah.com)