ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Dua serangan rudal AS menghantam sebuah kendaraan dan sebuah rumah pada Rabu (8/6/2011) di daerah kesukuan dekat perbatasan Afghanistan, dan menewaskan 23 orang yang diklaim militan oleh para pejabat intelijen Pakistan.
Kedua serangan rudal itu adalah serangan keempat dan kelima selama sepekan ini. Intensitas serangan ini menjadi bukti bahwa AS tidak berniat sama sekali untuk mengganti strateginya meskipun publik di Pakistan tidak menyetujuinya.
Serangan terjadi berselang beberapa menit, empat pejabat intelijen Pakistan mengatakan.
Salah satu rudal menghantam sebuah kendaraan yang sedang mengangkut lima penumpang, sementara rudal lain menghantam sebuah kompleks di dekatnya, menewaskan 18 orang di daerah Syawal, yang terletak di sepanjang perbatasan yang memisahkan Waziristan Selatan dan Utara.
Kedua daerah itu sering diklaim sebagai tempat persembunyian kelompok-kelompok merencanakan serangan terhadap pasukan Barat di seberang perbatasan, Afghanistan.
Sejak 2008, AS telah meningkatkan penggunaan rudal dan pesawat tanpa awak dengan dalih menyerang Al Qaeda dan Taliban di Pakistan.
Meskipun Islamabad memprotes serangan AS karena dianggap melanggar kedaulatan Pakistan, tapi secara luas Pakistan diketahui telah diam-diam memberikan izin dan bekerja sama dengan AS dalam melakukan serangan.
Serangan AS pada 2 Mei lalu yang dikabarkan menewaskan Syaikh Usamah bin Laden di Abbottabad menyebabkan anggota parlemen Pakistan marah. Mereka menilai bahwa serangan itu sebagai satu pelanggaran terhadap kedaulatan mereka. Parlemen Pakistan meloloskan resolusi yang menuntut agar serangan rudal segera diakhiri, tetapi AS mengabaikannya. (althaf/arrahmah.com)