DAMASKUS (Arrahmah.com) – Aktivis oposisi Suriah pada Kamis (5/12/2013) mengatakan pasukan rezim Suriah kembali menggunakan gas beracun dalam serangannya di wilayah yang dikuasai oleh pejuang Suriah. Mereka mengatakan, para korban dari gas beracun ini mengalami bengkak di kaki dan mulut berbusa.
Para aktivis mengatakan kepada Reuters bahwa dua shell penuh dengan gas menghantam kota Nabak, sekitar 68 km dari timur laut Damaskus, di jalan raya utama di wilayah Qalamoun. Sedikitnya tujuh korban dilaporkan dalam serangan brutal tersebut.
“Tujuh orang dilaporkan sakit sejauh ini. Mereka mengalami pembengkakan tungkai dan keluar busa dari mulut mereka,” ujar seorang aktivis Suriah yang menyebut namanya Amer al-Qalamouni kepada Reuters.
Qalamouni menambahkan bahwa tidak ada dokter yang memeriksa mereka karena kota Nabak berada di bawah bombardir masif dan hanya ada sedikit staf medis yang tersisa.
Rekaman video yang diposting di YouTube oleh aktivis Suriah memperlihatkan seorang pria yang mengatakan ia melihat asap putih saat penembakan berlangsung. Saat asap tersebut terhirup, korban kemudian pingsan.
Sementara itu, Uni Koordinator Revolusi Suriah juga mengatakan pasukan rezim Assad menggunakan gas beracun dan menyatakan bahwa korban yang jatuh adalah sembilan orang.
“Kami mendokumentasikan sembilan korban dari serangan gas beracun yang digunakan oleh rezim di pemukiman Nabak,” lapor Reuters mengutip pernyataan organisasi tersebut yang dirilis di halaman facebook mereka.
Sebelumnya pada 21 Agustus lalu, pasukan rezim Nushairiyah juga menggunakan gas beracun yang menewaskan ratusan orang di pinggiran Damaskus, Ghautah timur. Serangan tersebut adalah yang paling mematikan oleh rezim kafir Assad saat menggunakan senjata kimia. (haninmazaya/arrahmah.com)