TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Pada Jum’at (24/10/2014), seorang remaja Palestina-Amerika yang tinggal di Tepi Barat, dibunuh oleh anggota militer “Israel”. Hammad lahir di New Orleans dan pindah ke Tepi Barat ketika ia berusia 6 tahun. Identitasnya telah dikonfirmasi oleh pemerintah AS dan keluarganya, lapor The Anti Media.
Hammad ditembak saat turut berpartisipasi dalam protes mingguan menentang pendudukan “Israel” di Tepi Barat. Saksi melaporkan bahwa tentara “Israel” yang menembak leher dan kepala Hammad dan menuduhnya melempar batu ke arah mereka.
Brad Parker, seorang wakilsebuah organisasi bernama Pertahanan untuk Anak Internasional menunjukkan dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa kabar terbunuhnya anak-anak Palestina oleh tentara “Israel” di Tepi Barat telah sering terdengar.
“Arwa adalah anak Palestina kesepuluh yang dibunuh oleh pasukan ‘Israel’ dengan peluru tajam di Tepi Barat yang diduduki pada 2014. Kekebalan hukum adalah norma untuk tentara ‘Israel’ yang melakukan kekerasan terhadap anak-anak karena mereka secara konsisten melanggar peraturan tembakan mereka sendiri dan tahu bahwa mereka tidak akan harus bertanggung jawab atas tindakan mereka, tidak peduli apa pun hasilnya. Tidak ada keadilan atau pertanggungjawaban bagi anak-anak yang menjadi korban,” katanya.
Seorang jurubicara militer “Israel” mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan “Israel” berhasil mencegah serangan ketika mereka bertemu seorang pria Palestina yang melemparkan bom Molotov ke arah mereka di jalan utama di sebelah Silwad. Mereka melepaskan tembakan dan mereka mengkonfirmasi adanya sebuah pukulan.
Jen Psaki, juru bicara Departemen Luar Negeri AS juga mengomentari insiden itu, mengatakan bahwa “Amerika Serikat menyatakan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga warga AS di bawah umur yang tewas oleh Angkatan Pertahanan ‘Israel’ selama bentrokan di Silwad pada 24 Oktober.”
Sementara Ustadz Omar Sulaeman melalui akun Facebook-nya juga mengumumkan, “Hari ini seorang kerabat istri saya, Arwa Hammad, seorang remaja yang merupakan warga negara Amerika dibunuh di Palestina oleh pasukan #IDF #JSIL hanya karena membela rumahnya. Semoga Allah merahmatinya dan melindungi yang tertindas. aamiin #FreePalestine”
(banan/arrahmah.com)