LIBYA (Arrahmah.com) – Otoritas Libya telah menemukan puluhan imigran, sebagian besar warga Palestina dan Suriah, meninggal dunia pada awal bulan ini setelah kapal mereka tenggelam karena masalah teknis, ungkap pengawas hak asasi manusia internasional pada Selasa (7/10/2014), seperti dilansir MEMO.
“Perahu yang diyakini membawa 200 imigran itu tenggelam pada awal Oktober karena masalah teknis dua hari setelah berlayar dari pelabuhan di dekat Tripoli,” Ramy Abdu, ketua Euro-Mid Observer untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan kepada Anadolu Agency melalui telepon.
Menurut informasi awal, ujarnya, sebagian besar penumpang kapal adalah warga Suriah dan Palestina yang menyelamatkan diri dari konflik Suriah. Perahu itu membawa 10 warga Palestina dari Gaza dan beberapa imigran Afrika juga, tambahnya.
Bulan lalu, sedikitnya 15 warga Palestina dari Jalur Gaza tenggelam di lepas pantai kota pesisir Mesir, Iskandariyah setelah kapal mereka tenggelam saat dalam perjalanan ke Italia.
Perahu lain yang dilaporkan telah membawa lebih dari 400 imigran, sebagian besar pengungsi Gaza, tenggelam di lepas pantai Malta pekan lalu. Sebagian besar imigran dikhawatirkan tenggelam.
Laporan dari korban yang selamat menunjukkan bahwa pelaku perdagangan manusia telah sengaja menenggelamkan perahu itu dengan dorongan kapal lain setelah calon imigran menolak untuk naik kapal yang lebih kecil.
Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan bulan lalu bahwa tahun 2014 telah menjadi tahun paling mematikan bagi para imigran yang berusaha mencapai Eropa melalui Laut Mediterania.
Kepala Organisasi Penelitian dan Publikasi Frank Laczko mengatakan pada Senin (6/10) bahwa 3.072 imigran meninggal saat melintasi Mediterania dalam sembilan bulan pertama tahun 2014. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
(banan/arrahmah.com)