ANBAR (Arrahmah.com) – Operasi militer besar dalam upaya untuk merebut kembali provinsi Anbar dari tangan Mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS) telah diintensifkan. Militer rezim Syi’ah Baghdad melancarkan serangan udara pengecut di provinsi terbesar Irak dan menewaskan puluhan orang.
Serangan rudal menghantam Ramadi, ibukota provinsi Anbar, menewaskan sedikitnya 25 orang pada Selasa (7/1/2014), menurut juru bicara kementerian Irak seperti dilaporkan Al Jazeera.
Sementara menurut klaimnya, tentara belum melakukan serangan di Fallujah karena alasan “keselamatan warga sipil”. Dihentikannya serangan ke Fallujah karena melihat besarnya korban dalam serangan udara militer Irak di Ramadi.
“Tidak mungkin untuk menyerang (Fallujah-red) sekarang, karena kekhawatiran tentang korban sipil,” klaim Staf Letjen Mohammed al-Askari, kepada AFP.
Namun demikian, bala bantuan militer terus ditingkatkan. Sementara tentara dikerahkan, seorang saksi mengatakan telah mendengar tiga ledakan keras di luar Fallujah pada Selasa pagi.
“Hari ini (7/1) tentara mengirim bala bantuan, termasuk tank dan kendaraan ke suatu daerah sekitar 15 km dari sebelah timur Fallujah,” ujar polisi Irak kepada AFP. (haninmazaya/arrahmah.com)