BANGUI (Arrahmah.com) – Ketegangan di Afrika Tengah terus meningkat. Milisi Kristen yang menyebut diri mereka anti-Balaka semakin haus akan darah kaum Muslimin. Mereka menargetkan setiap Muslim yang melintas di hadapan mereka.
Laporan aktivis hak asasi manusia mengatakan lebih dari 50 Muslim telah tewas dalam dua serangan di desa-desa di barat laut Republik Afrika Tengah.
Amnesti Internasional pada Jum’at (24/1/2014) mendesak pasukan “penjaga perdamaian” internasional untuk meningkatkan upaya untuk mengamankan pedesaan, lansir AP.
Sekitar 4.600 pasukan “penjaga perdamaian” Afrika berada di Afrika Tengah, namun 3.200 dari mereka tetap berada di ibukota.
Perancis juga telah mengirimkan 1.600 tentara, namun hanya beberapa yang mencapai wilayah lebih jauh ke utara.
Joanne Mariner, penasehat senior Amnesti Internasional mengatakan pasukan tersebut gagal menjaga komunitas Muslim sejak serangan oleh komunitas Kristen Afrika Tengah terus meningkat.
Dalam sebuah serangan brutal pada 14 Januari, milisi Kristen menggunakan parang dan pisau untuk membunuh korban mereka di depan Masjid.
Organisasi yang berbasis di London tersebut mengatakan serangan kedua di sebuah Masjid menyebabkan puluhan orang tewas. (haninmazaya/arrahmah.com)