RAMALLAH (Arrahmah.com) – Seorang pemuda Palestina berusia 22 tahun pada Jum’at (20/6/2014) seakan menyerah pada luka tembak yang dia derita dalam serangan militer “Israel” di kamp pengungsi Qalandiya di selatan Ramallah. Dia pun menjadi warga Palestina kedua yang dibunuh oleh pasukan “Israel” sejak Jum’at pagi, lansir Ma’an.
Mustafa Husni Aslan ditembak di bagian kepala oleh pasukan biadab “Israel” ketika mereka menyerbu kamp sebelum fajar pada hari Jum’at (20/6). Dia merupakan salah satu dari tiga warga Palestina yang terluka di kamp tersebut.
Setelah dibawa ke Rumah Sakit Pemerintah Ramallah, dia kemudian dipindahkan ke rumah sakit Hadassah di Al-Quds, dan dia dinyatakan meninggal dunia oleh petugas medis “Israel” di sana setelah tengah hari.
Kematiannya diumumkan di kamp pengungsi Qalandiya hanya beberapa jam setelah pengumuman yang menyatakan bahwa dia terluka, tidak terbunuh. Hal ini mengejutkan begitu banyak warga Palestina di sana setelah mendengar berita itu.
Warga setempat mengatakan bahwa para pemuda Palestina telah melemparkan batu dan botol bekas ke arah pasukan penjajah “Israel” ketika kamp mereka diserbu, hingga mengarah pada terjadinya bentrokan.
Dua warga Palestina lainnya juga ditembak dalam serangan itu, seorang ditembak di bagian perut dan seorang lagi di bagian pinggang.
Pasukan “Israel” mengkonfirmasi serangan dan penembakan yang mereka lakukan. Mereka mengklaim bahwa mereka menanggapi dengan tembakan setelah sebuah granat dilemparkan ke pasukan “Israel” di kamp.
Aslan adalah pemuda Palestina kedua yang terbunuh pada hari Jum’at. Sebelumnya, Mahmoud Jihad Muhammad Dudeen (14) juga dibunuh oleh pasukan “Israel” dalam bentrokan di selatan kota Tepi Barat, Dura.
Pembunuhan ini terjadi setelah satu minggu hilangnya tiga pemuda “Israel” dari pemukiman Yahudi Gush Etzion.
Sejak hilangnya mereka, pasukan “Israel” telah membunuh tiga warga Palestina dan melukai puluhan lainnya dalam operasi pencarian besar-besaran di Tepi Barat serta pengeboman malam terhadap Jalur Gaza.
Militer “Israel” mengatakan pada hari Jum’at bahwa dalam seminggu terakhir, mereka telah menyerbu 1150 lokasi, termasuk rumah, yayasan, universitas, dan kantor-kantor, dan menahan 330 orang Palestina, di mana 240 di antaranya berafiliasi dengan Hamas.
Hamas telah menyatakan bahwa pihak mereka tidak bertanggung jawab atas hilangnya 3 pemuda “Israel” tersebut, namun “Israel” tetap memberlakukan penutupan luas di wilayah selatan Tepi Barat, Hebron, lokasi di mana pemerintah “Israel” menduga bahwa “penculik” yang berafiliasi dengan Hamas mungkin bersembunyi.
(banan/arrahmah.com)