KARACHI (Arrahmah.com) – Memanfaatkan nama besar Mujahidin Taliban Pakistan, geng-geng kriminal di Pakistan menggunakan nama tersebut untuk memeras uang dari pengusaha, pedagang dan warga di negara Asia Selatan.
“Kami telah menghancurkan berbagai geng dan menangkap beberapa orang yang telah menggunakan nama Taliban untuk melakukan berbagai jenis kejahatan, terutama penculikan untuk tebusan dan pemerasan,” ujar Farooq Awan, seorang pejabat kepolisian senior di Karachi seperti dilansir OnIslam.
Hampir 50 orang telah ditangkap atas keterlibatan dalam penculikan yang menggunakan nama Taliban.
Kasus yang paling menarik muncul pada bulan lalu ketika seorang bos Cina ditangkap di Karachi. Para penyerang mengancam keluarga korban akan membunuh sandera jika mereka tidak membayar uang tebusan sebesar 100.000 USD.
Mereka mengirimkan foto dari beberapa orang berjenggot seolah-olah itu adalah Mujahid Taliban, kepada istri korban.
Tapi setelah seminggu ditahan, sandera dibebaskan oleh penculiknya tanpa tebusan karena tidak tersedianya tempat yang tepat. Kemudian diketahui bahwa dalam penculikan adalah karyawan Cina yang bekerja di perusahaan yang sama.
Dia ditahan oleh polisi dan mengaku bahwa ia telah menculik bosnya karena ia berpikir bahwa keluarganya tidak akan memakan waktu lama untuk membayar uang tebusan setelah mendengar nama Taliban.
“Ini bukan satu-satunya kasus,” ungkap Awan.
“Kami baru-baru ini menangkap seorang karyawan dari perusahaan lokal yang juga menculik atasannya untuk tebusan atas nama Taliban.”
Karachi merupakan pusat komersial di Pakistan, telah lama dikenal karena kekerasan. Kota ini disebut-sebut sebagai surga bagi paa penjahat yang telah terlibat dalam perampokan bank, penculikan untuk tebusan, pencurian mobil dan kejahatan lain yang mengambil keuntungan dari kekurangan personil kepolisian dan kurangnya perencanaan keamanan yang tepat.
Pejabat Polisi percaya bahwa penjahat menggunakan nama Taliban untuk meningkatkan posisi tawar mereka.
“Menggunakan nama Taliban (oleh penjahat) telah menjadi mode saat ini,” ujar Fayyaz Khan dari Pusat Investigasi (CID), yang telah menangkap banyak Taliban palsu.
“Para penculik atau pemeras berpikir bahwa korban tidak akan berani menghubungi polisi jika mereka menggunakan nama Taliban,” kata Khan. (haninmazaya/arrahmah.com)