JAKARTA (Arrahmah.com) – Pimpinan Majelis Rasulullah Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa meninggal dunia. Dia menghembuskan nafas terakhir pada pukul 15.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Ahad (15/9/2013).
Habib Nabil Almusawa kakak dari Habib Munzir, mengabarkan berita duka tersebut melalui akun twitternya.
“Adinda Habib Munzir meninggal, mohon maafkan kesalahannya dan mohon doanya,” tulis Habib Nabil di akun twitternya, Ahad (15/9/2013).
Senada dengan itu, ustadz Muhammad Arifin Ilham juga menyampaikan melalui akun facebook beliau,
“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi roojiuun. Habib mulia tercinta Habib Munzir al Musawa telah dipanggil menghadap Allah jalla jalaaluhu jam 15 15 tadi sore ashar di RSCM Jakarta Pusat. Allahumma ya Allah ampunilah seluruh dosa almarhum, maafkan seluruh kesalahan almarhum, terimalah amal ibadah almarhum, terimalah almarhum sebagai hambaMu mulia disisiMu, luaskan lapangkan kuburan almarhum, jadikanlah kuburan almarhum taman diantara taman SyurgaMu, berilah kekuatan iman, kesabaran dan hikmah bagi keluarga almarhum dan kami sebagai sahabat dan murid almarhum…aamiin.“
Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa lahir di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, 23 Februari 1973. Ia adalah pimpinan Majelis Rasulullah.
Ia merupakan anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Fuad bin Abdurrahman Al-Musawa dan Rahmah binti Hasyim Al-Musawa. Ayahnya bernama Fuad yang lahir di Palembang dan dibesarkan di Mekkah.
Habib Munzir muda mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma’had Assaqafah Al Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan, lalu mengambil kursus bahasa arab di LPBA Assalafy Jakarta Timur.
Dia memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi Timur,yang dipimpin oleh Habib Naqib bin Muhammad bin Syehk Abu Bakar bin Salim,beliau banyak menimba ilmu di ma’had al Khairat dan disinilah beliau kenal dengan Habib Umar bin Hafidz yang kemudian diteruskan ke Ma’had Darul Musthafa di pesantren Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syech Abubakar bin Salim di Tarim Hadhramaut Yaman pada tahun 1994 untuk mendalami bidang syari’ah selama empat tahun.
Di sana ia mendalami ilmu fiqh, ilmu tafsir Al Qur’an, ilmu hadits, ilmu sejarah, ilmu tauhid, ilmu tasawwuf, mahabbaturrasul, ilmu dakwah, dan ilmu ilmu syariah lainnya.
(azmuttaqin/dbs/arrahmah.com)