RIYADH (Arrahmah.com) – Syaikh Musa Al-Qarni meninggal dunia setelah dipukuli sadis setelah menghabiskan 14 tahun dalam tahanan, kelompok Prisoners of Conscience mengumumkan kemarin (19/10/2021).
“Al-Qarni dipukuli di kepala dan wajah oleh tahanan ekstremis, karena administrasi penjara menempatkan dia bersama mereka dan menolak untuk memindahkannya dengan tahanan lanjut usia lainnya,” klaim kelompok hak asasi itu di Twitter.
Menurut organisasi tersebut, pemukulan tersebut adalah “dalih pihak berwenang yang menolak untuk menyerahkan jasadnya kepada keluarganya”.
“Kematian Al-Qarni terjadi Sabtu 9 Oktober lalu, sementara pihak berwenang tidak mengungkapkannya sampai kemarin,” catat PoC.
Syaikh Al-Qarni adalah seorang da’i dan akademisi terkemuka yang bergelar doktor di bidang prinsip-prinsip fiqih.
Dia menjadi sasaran perlakuan kasar di penjara termasuk dipaksa berdiri dengan satu kaki untuk waktu yang lama, diisolasi di sel sempit dan disetrum oleh otoritas penjara, menurut laporan hak asasi manusia.
Akademisi Saudi berusia 67 tahun itu menjalani hukuman penjara 20 tahun, selain dilarang bepergian selama 20 tahun lagi setelah dibebaskan.
Pihak berwenang menuduh Syaikh Al-Qarni, yang telah ditahan sejak 2011, “tidak mematuhi penguasa dan memberontak terhadap norma dengan berpartisipasi dalam mendirikan organisasi rahasia yang bertujuan merusak sistem pemerintah dan mengambil alih kekuasaan.” (Althaf/arrahmah.com)