(Arrahmah.com) – Innalillah, gerombolan khawarij yang menamakan diri dengan nama indah “Daulah Islam” – yang sebelumnya dikenal sebagai Daulah Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Irak and the Sham (ISIS) – dan mengklaim diri mereka sebagai “Junudul Khilafah” kembali mempertontonkan kebusukan dan kejahatan keji yang tidak dapat diterima kecuali oleh hati dan pikiran yang juga telah rusak.
Kali ini para gerombolan khawarij di Dier Azzour membunuh dengan cara melakukan penyaliban terhadap seorang ulama tempatan yang juga merupakan seorang Syar’iy Jabhah Nushrah.
Perbuatan yang luar biasa keji dan biadab ini tak segan-segan dilakukan oleh gerombolan khawarij Daulah karena busuknya pemahaman yang mereka yakini. Kebencian mereka kepada kaum muslimin dan mujahidin yang bersebrangan dengan mereka, telah menjadikan mereka sangat biadab dan sangat melampaui batas!
Syaikh Abu Siraj Al-Anshariy berasal dari kota Mohassan, sebuah kota yang terletak di dalam provinsi Dier Azzour. Beliau merupakan salah satu dari orang-orang yang paling pertama terlibat dalam proses terjadinya revolusi Suriah. Beliau dan teman-temannyalah yang menggagas aksi demo damai pertama sekali di Damaskus. Pada saat itu beliau masih berstatus sebagai mahasiswa Fakultas Syari’ah di sana. Setelah kembali ke Dier Azzour, beliau menggerakkan masa besar-besaran untuk melakukan demonstrasi di Ibukota Dier Azzour. Dan beliau pun telah ditangkap berkali-kali oleh polisi rezim Asad karena perbuatan makarnya ini.
Setelah perang terbuka dimulai antara rezim Asad dan kaum muslimin Suriah. Maka Syaikh Abu Siraj dan teman-temannya mengikuti pelatihan militer dan bergabung dalam Katibah Al-Anshar, yang didirikan dan dipimpin oleh Syaikh Abu Muslim Isma’il Al-A’lusyi –rahimahullah-. Kemudian beliau berbai’at dan bergabung bersama Jabhah Nushrah. Karena beliau dikenal sebagai salah seorang mujahid yang a’lim dan berilmu, maka beliau diminta untuk bekerja di Lembaga Syari’ah (Hai’ah Syar’iyyah) yang didirikan oleh Jabhah Nushrah dan Faksi Mujahidin lainnya di Dier Azzour. Maka sejak saat itu beliau pun resmi menjadi seorang syar’iy Jabhah Nushrah di Dier Azzour.
Untuk kita ketahui, bahwa Syaikh Abu Siraj Al-Anshariy memiliki dua orang saudara yang juga telah syahid, in syaa Allah, sebelum beliau. Diceritakan bahwa setiap kali beliau mendapat kabar kesyahidan adik dan abangnya, maka beliau menghadapinya dengan sabar dan yakin kepada qadha’ dan qadarullah. Beliau dikenal sebagai seorang yang senantiasa jujur jika berbicara, selalu mengingatkan teman-temannya untuk bertaqwa pada Allah di setiap waktu. Beliau juga senantiasa berbicara tentang revolusi negerinya dan harapan beliau untuk sama-sama mendirikan Imarah Islam disana suatu saat nanti tanpa harus bersikap keras, bersikap ghuluw dan mengkafirkan sesama.
Semoga Allah menerimanya dalam shaf para syuhada.
Semoga Allah anugerahkan kesabaran kepada keluarga yang beliau tinggalkan.
Semoga Allah hancurkan mereka yang telah membunuhnya dengan cara hina dan keji.
Semoga Allah singkap keburukan dan hakikat mereka kepada kaum muslimin, sehingga jika ada orang-orang yang ikhlas dan baik hatinya diantara mereka, Allah berikan mereka kesadaran untuk berlepas diri dari fitnah besar ini.
Ya Allah kabulkanlah… Ya Allah kabulkanlah…
Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: “Takutlah kalian pada doa orang didhalimi.”
لا حول و لا قوة إلا بالله
Jangan Lupakan Kami Dalam Doa Kalian
(aliakram/arrahmah.com)