GAZA (Arrahmah.com) – Sedikitnya 100 warga Gaza gugur dalam bombardir “Israel” pada Selasa (29/7/2014), ujar pejabat Gaza
beberapa jam setelah bom “Israel” menghantam satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza.
Kolom asap hitam tebal terlihat membumbung dari pembangkit listrik pada Selasa (29/7), berbaur dengan debu lain yang terbang ke udara setelah serangan “Israel”.
Pejabat Gaza mengatakan jumlah korban tewas akibat invasi kini mencapai 1.178 orang dengan sedikitnya 100 orang gugur sejak tengah malam pada Seasa. Lebih dari 6.800 warga terluka. Kantor berita AFP melaporkan bahwa saru serangan udara
pengecut oleh “Israel” telah menewaskan 10 orang pada hari itu.
Bom “Israel” menghantam generator pembangkit listrik satu-satunya yang dimiliki Gaza.
Jamal Dardasawi, juru bicara perusahaan distribusi listrik memperingatkan bahwa Gaza akan dilalap krisis kemanusiaan dalam beberapa jam jika tidak ada tindakan segera yang diambil untuk mengamankan pasokan listrik.
“Ini akan mempengaruhi rumah sakit dan air. Semua aspek kehidupan terancam punah,” lanjut Dardasawi.
Rafiq Maliha, direktur pembangkit listrik mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dua turbin secara langsung terkena, menambahkan bahwa mereka tidak akan beroperasi sampai satu tahun.
“Hari ini, seluruh Jalur Gaza tanpa listrik, kami tidak bisa bicara tentang persentase.”
Said al-Soudi, kepala kementerian pertahanan sipil Gaza mengatakan kru teknis telah berhasil memadamkan listrik di stasiun.
Dia mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia menerima panggilan darurat tentang penembakan sekitar pukul 5.30, namun bisa mencapai fasilitas tiga jam kemudian, setelah mengamankan rute perjalanan menuju lokasi melalui Palang Merah. (haninmazaya/arrahmah.com)