PAUKTAW (Arrahmah.com) – Lima puluh delapan Muslim Rohingya hilang setelah kapal mereka terbalik di lepas pantai Myanmar saat mereka mencoba menyelamatkan diri dari angin topan yang dikabarkan mengarah ke wilayah mereka, media pemerintah melaporkan seperti dilansir Muslims Today pada Rabu (15/5/2013).
Kapal yang terbalik pada Senin malam tersebut adalah satu dari tujuh kapal yang membawa Muslim Rohingya ke tempat yang lebih tinggi dari sebuah kamp di Pauktaw di negara bagian Rakhine, menurut televisi negara. “Operasi penyelamatan sedang berlangsung karena 58 orang masih hilang,” sebutnya, menambahkan bahwa 42 orang telah diselamatkan.
Lebih dari 100 Muslim Rohingya naik perahu itu, kata James Munn, seorang pejabat Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan. PBB mengatakan puluhan ribu etnis Rohingya terancam oleh badai. Sekitar 140.000 orang – kebanyakan Muslim Rohingya – hidup di tenda-tenda tipis dan tempat penampungan sementara di negara bagian Rakhine. Mereka mencari perlindungan di kamp-kamp dari kekerasan Buddhis sejak tahun lalu.
Ashok Nigam, koordinator kemanusiaan PBB di Myanmar, mengatakan hampir 70.000 pengungsi harus dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi. Mereka berada di daerah dataran rendah sepanjang pantai yang sangat rentan terhadap gelombang pasang dan banjir. Saat itu hujan di kamp dan Angin Topan Mahasen diperkirakan mendarat pada Kamis malam atau Jumat pagi.
Badai itu menuju Chittagong tetapi bisa bergeser ke timur dan menerjang langsung ke negara bagian Rakhine, Myanmar menurut Departemen Meteorologi. Hujan lebat dan angin kencang diperkirakan memporak porandakan Rakhine.
Televisi pemerintah Myanmar melaporkan pada Senin (13/5) bahwa 5.158 orang telah dipindahkan dari kamp dataran rendah di negara bagian Rakhine ke tempat penampungan yang lebih aman. Badan-badan bantuan mendesak agar evakuasi ditingkatkan. (banan/arrahmah.com)