SURIAH (Arrahmah.com) – Persatuan Koordinator Revolusi Suriah mengatakan jumlah korban meninggal dunia akibat pemboman rezim Nushairiyah Suriah di provinsi Idlib Senin malam (30/3/2015) telah meningkat menjadi 55 orang, termasuk 32 orang dari satu keluarga.
Pemboman ini terjadi pada saat kota ini menyaksikan eksodus besar-besaran para penduduk dari kota Idlib, lansir Al-Jazeera.
Koresponden melaporkan bahwa bom yang menargetkan rumah warga sipil telah menyebabkan kematian seluruh anggota keluarga, serta mengakibatkan kerusakan yang cukup parah di tempat kejadian.
Dia menambahkan bahwa tim pertahanan sipil mencoba untuk mengevakuasi para korban dari reruntuhan, namun menderita kekurangan peralatan dan berada di bawah ancaman pemboman berkelanjutan dari pesawat rezim Nushairiyyah.
Sebelumnya, pasukan rezim Nushairiyyah menembaki gedung keamanan di dalam kota, yang terletak di bagian utara Suriah dengan gas beracun. Serangan tersebut merupakan serangan balasan atas Mujahidin setelah berhasil menguasai kota Idlib tiga hari yang lalu. Serangan gas kimia tersebut merenggut nyawa sekitar dua puluh orang dan melukai sejumlah lainnya akibat keracunan.
Dilaporkan bahwa pada saat ini terjadi eksodus besar-besaran para penduduk dari kota Idlib ke tempat-tempat yang lebih aman di pedesaan Idlib karena takut akan serangan pembalasan rezim yang dapat menyebabkan kehancuran kota mereka, seperti yang terjadi di Aleppo dan kota-kota Suriah lainnya yang telah lepas dari kontrol rezim dan jatuh ke tangan Mujahidin.
Mujahidin Suriah dilaporkan berencana akan memindahkan markas militernya di luar kota Idlib, untuk menghindari jatuhnya korban lebih banyak di pihak sipil.
(banan/arrahmah.com)