BANDUNG (Arrahmah.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Barat melansir bahwa lebih dari 5.000 orang di daerah itu terinfeksi HIV/AIDS. Jumlah ini terbanyak kedua setelah Papua.
Menurut Kepala Biro Pelayanan Sosial Pemprov Jawa Barat, Riyadi, di Kota Sukabumi, Selasa (28/12/2010), penyebaran HIV/AIDS di Jawa Barat lebih banyak terjadi melalui perilaku seks bebas. Yang kedua melalui jarum suntik pengguna narkoba.
Sukabumi merupakan kota/kabupaten dengan pengidap HIV/AIDS terbanyak keempat di Jawa Barat.
Riyadi menjelaskan, untuk menekan jumlah pengidap HIV/AIDS, pihaknya terus berkoordinasi dengan dinas-dinas kesehatan di kota dan kabupaten di seluruh Jawa Barat.
Koordinasi tersebut di antaranya meliputi kegiatan konseling, penyuluhan kesehatan, penyuluhan bahaya seks bebas dan narkoba, serta penyediaan ARV atau obat yang digunakan oleh pengidap HIV/AIDS untuk menghentikan reproduksi virus di dalam tubuh.
“Untuk penyediaan ARV saat ini kami sedang berupaya menyediakannya bukan hanya di rumah sakit, tetapi juga di puskesmas-puskesmas, terutama di daerah-daerah rawan penularan HIV, agar mudah diperoleh,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyediakan anggaran hingga Rp160 juta untuk jalannya koordinasi, sedangkan untuk penyediaan ARV anggaran disediakan oleh pemerintah pusat hingga Rp2 miliar.(ant/arrahmah.com)