GHAUTAH (Arrahmah.com) – Sedikitnya 23 warga sipil terbunuh dalam pemboman udara yang dilakukan oleh pasukan rezim Asad di beberapa daerah di Ghautah Timur yang terkepung, ujar laporan SOHR.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan sekelompok relawan penyelamat pada laporan awal mengatakan bahwa setidaknya 18 orang gugur dalam dua kali serangan udara di kota Misraba, pada Rabu (3/1/2018) malam, sementara tiga lainnya terbunuh di daerah Bett Sawa, termasuk seorang wanita dan seorang anak, lansir Zaman Alwasl pada Kamis (4/1).
Serangan di Ghautah Timur yang terletak di dekat ibu kota Damaskus, telah meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir dan diyakini sebagai bagian dari serangan rezim untuk merebut wilayah yang saat ini masih dikuasai oleh pejuang Suriah.
Jet tempur Rusia yang memberikan dukungan udara untuk pasukan rezim Asad, telah mengintensifkan penembakan terhadap lingkungan dan distrik di sekitarnya, termasuk kota Arbin di Suriah selatan.
Pada Rabu (3/1) setidaknya dua orang tewas dalam serangan udara yang dilakukan oleh jet Rusia, menurut SOHR.
Menurut kelompok tersebut, jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena banyak yang terluka saat ini dalam kondisi kritis.
SOHR melaporkan, 70 orang telah terbunuh di Ghautah Timur sejak 31 Desember.
Ghautah Timur terus ditargetkan meskipun masuk ke dalam zona “de-eskalasi” yang disepakati oleh Rusia, Turki dan Iran, di mana aktivitas militer dilarang berdasarkan kesepakatan tersebut.
Kawasan ini merupakan salah satu benteng pejuang Suriah dan merupakan rumah bagi sekitar 400.000 orang. (haninmazaya/arrahmah.com)