GAZA CITY (Arrahmah.com) – Rumah Sakit Syifa adalah rumah sakit terbesar dan perdana di Jalur Gaza, yang berdiri kokoh sejak 1942. Namun, baru kali ini mereka mengalami kondisi krisis terparah sepanjang sejarahnya, pascca agresi “Israel” beberapa waktu lalu. Berdasarkan laporan Abdillah Onim kepada Redaksi Arrahmah pada Jum’at (7/11/2014), tercatat 1200 orang pasien kekurangan makanan.
Bang Onim, sapaan akrab Abdillah Onim, jurnalis independen Indonesia di Palestina, mengatakan bahwa pada Rabu sore waktu Gaza (5/11/2014), manajemen radio Suara Palestina mendapat surat resmi yang disampaikan oleh kementrian kesehatan Palestina di Gaza City, melalui juru bicara Menteri Kesehatan Gaza dr. Asraf.
Bersama surat tersebut, dr. Asraf menginformasikan bahwa perusahaan yang sebelumnya bekerja sama dengan manajemen rumah sakit, terpaksa gulung tikar karena pihak Rumah Sakit Syifa sedang kewalahan menutupi biaya konsumsi atau makanan sehari-hari bagi pasien yang dirawat di Rumah Sakit Syifa.
RS Syifa mengetuk hati Pemerintah dan NGO Indonesia
Mengutip surat resmi tersebut, kondisi yang dialami oleh pihak Rumah Sakit Syifa saat ini terkedala biaya operasional dan tertutupnya akses menuju Mesir.
“Kendala utama adalah semakin berkurangnya donasi yang mereka terima, di tambah lagi dengan kondisi pintu perbatasan Rafah yang hingga kini belum di buka,” ujar Bang Onim.
Kedua hal tersebut mengakibatkan suplai makanan dan obat-obatan di Rumah Sakit Syifa semakin kritis. Bahkan dilaporkan Bang Onim bahwa kini tak ada lagi makanan yang dapat disajikan secara rutin kepada para pasien oleh pihak rumah sakit. Subhanallah.
Untuk mencegah terjadi kekurangan makanan berkelanjutan pada pasien, maka pihak RS Syifa membutuhkan donasi untuk membeli bahan makanan bagi pasien dari suplier. Dengan suntikan dana segar dari donatur, diharapkan dapat memperpanjang kerja sama dengan perusahaan penyuplai makanan bagi pasien di Rumah Sakit Syifa.
Oleh karena itu, “Pihak Rumah Sakit Syifa menghimbau kepada Umat Islam serta NGO-NGO di dunia, khususnya NGO Indonesia dan pemerintah Indonesia agar [turut] peduli akan nasib 1200 pasien yang sedang terancam kekurangan makanan,” seru Menkes Jalur Gaza Palestina.
Bantuan dari negara sahabatnya, seperti Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim, merupakan secercah harapan yang Allah subhanahu wata’ala sisipkan kepada rakyat Gaza, khususnya pasien Rumah Sakit Syifa. Maka Ikhwah fiillah, mari bersegera sambut seruan RS Syifa. Pun Pemerintah Indonesia yang baru, semoga kepedulian terhadap Palestina masih menjadi agenda di dalam kinerjanya. Unshur ikhwatuna yaa Rabbi.
Adapun donasi dapat disalurkan melalui Rekening Pundi Peduli Gaza Palestina Rek. BNI : 6900090001 A/n. Abdillah Onim. Konfirmasi transfer dapat dikirimkan ke no. Whatsapp +972 598058513.
Suara Palestina Tim-Gaza Palestina-Radio Streaming http://suarapal.net/
Foto dan berita seputar Palestina, fans page : https://www.facebook.com/pag…/Abdillah-Onim/340349149452297.
(adibahasan/arrahmah.com)