KAIRO (Arrahmah.com) – Ledakan bom yang terjadi di luar sebuah masjid di luar kota Al-Arish di sebelah utara Sinai Peninsula setelah salat Jumat menewaskan hampir 235 orang, menurut sumber resmi resmi Al JAzeera.
Presiden Mesir Abdel-Fatah al-Sisi segera mengadakan rapat darurat bersama Komite Keamanan pemerintah siang ini, menurut Kantor Berita Mesir di Timur Tengah yang mengutip seorang petugas keamanan yang menolak disebut namanya.
Rapat tersebut, menurut sumber tersebut, juga akan dihadiri oleh pejabat Kementerian Pertahanan dan kepala direktorat Biro Intelejen Mesir.
Dalam pernyataan resminya, anggota keamanan Sinai Utara menyatakan beberapa unit ambulans telah dikirim ke lokasi ledakan, yang saat ini sudah disterilkan.
Sumber dari petugas keamanan lokal yang tak ingin mengungkapkan identitas juga menyebut, seorang pria tak dikenal memberondong seisi masjid dengan pistol sesaat setelah bom meledak.
Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan ini.
Kepresidenan Mesir, sementara itu, mengumumkan masa berkabung selama tiga hari untuk para korban.
Sinai Peninsula terus menjadi pusat serangan militan sejak pertengahan 2013, ketika pihak militer melakukan kudeta. Mereka menurunkan dan memenjarakan Mohamed Morsi, presiden Mesir yang pertama kali terpilih secara demokratis melalui pemilu.
Pemberontakan sebagian besar terjadi hanya di Semenanjung Sinai utara, namun serangan sporadis juga muncul di daratan Mesir, termasuk ibukota Kairo.
Sumber: Anadolu / aljazeera
(samirmusa/arrahmah.com)