HOMS (Arrahmah.com) – Belum lagi reaksi atas pembantaian di Turaimisah yang menewaskan lebih dari 300 warga sipil muslim berhenti, militer rezim Suriah kembali mempertontonkan kebiadabannya. Militer rezim Nushairiyah Suriah membantai sedikitnya 37 warga sipil muslim di kota Rastan dan beberapa wilayah lain di Suriah, Ahad (15/7/2012).
Helikopter militer dan pasukan artileri semakin gencar menghujani kota Rastan dengan tembakan rudal sejak Ahad pagi. Aliansi Lokal menampilkan sejumlah video yang menunjukkan sejumlah anak kecil berusaha diselamatkan oleh warga dari reruntuhan rumah penduduk yang dihantam rudal. Sedikitnya lima anak kecil gugur oleh bombardir tersebut.
Sementara itu Situs Suriah dan Damaskus Centre for Human Rights melaporkan bahwa sedikitnya 33 warga sipil gugur oleh serangan militer rezim Suriah pada Ahad pagi. Di antara korban terdapat seorang ibu dan kelima anaknya. Laporan kedua lembaga kemanusiaan itu menyebutkan 13 warga gugur di propinsi Homs, 10 warga di propinsi Dier Ezur, 5 warga di propinsi Idlib, 3 warga di propinsi Alepo, 2 warga di propinsi Damaskus, pinggiran Damaskus dan Hamah, 1 warga di Qunaitirah dan Dara’a.
Aliansi Revolusi Lokal Suriah juga melaporkan Qal’ah Madhiq di propinsi Hamah mendapat gempuran hebat militer rezim Suriah dari segala penjuru sejak Ahad pagi. Tembakan artileri berat dan rudal dari helikopter militer menghujani kota itu dengan gencar. Belasan warga sipil gugur dan luka oleh serangan hebat tersebut.
Gempuran hebat artileri berat dan helikopter juga menghujani desa Al-Khalidiyah dan Jaurah Shiyah serta kota Rastan, semuanya di propinsi Homs. Masih di propinsi Homs, pesawat militer rezim Suriah juga menghujani perumahan dan lahan pertanian penduduk kota Al-Qashir dan daerah-daerah sekitarnya dengan tembakan rudal.
Sebelumnya Aliansi Revolusi Lokal telah melaporkan sedikitnya 88 warga sipil muslim gugur dalam serangan militer rezim Suriah pada hari Sabtu (14/7/2012) di beberapa wilayah Suriah. Di antara para korban terdapat 12 anak-anak, 7 wanita dan 3 warga Palestina.
(muhib almajdi/arrahmah.com)