ALEPPO (Arrahmah.com) – Sedikitnya 141 orang, sebagian dari mereka anak-anak, dilaporkan gugur dalam serangan pengecut militer rezim Alawiyah yang menembakkan setidaknya empat rudal ke provinsi Aleppo pada pekan lalu.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan serangan menghantam daerah pemukiman dan mewakili eskalasi serangan yang melanggar hukum terhadap penduduk sipil Suriah. Pernyataan dari kelompok ham yang berbasis di Washington menyusul kunjungan ke lokasi kejadian oleh salah satu penelitinya, lansir Guardian Selasa (26/2/2013).
Aleppo, kota terbesar Suriah, telah menjadi medan pertempuran terberat dalam perang melawan rezim Assad.
Pejuang Suriah berhasil merebut beberapa pemukiman dalam serangan pada bulan Juli, namun rezim Suriah masih mengendalikan beberapa distrik dan pertempuran telah berjalan ke arah kebuntuan, memaksa ribuan warga mengungsi.
Seorang peneliti Human Right Watch yang mengunjungi Aleppo pada pekan lalu, memeriksa lokasi kejadian, menurutnya hampir 20 bangunan hancur di setiap daerah yang terhantam rudal. Tidak ada tanda-tanda dari setiap target yang merupakan sasaran militer, rezim memukul pemukiman penduduk yang dikuasai oleh pejuang Sriah, ujar Ole Solvang.
HRW melaporkan 71 anak termasuk di antara yang tewas dalam empat serangan rudal pada tiga pemukiman yang dikuasai pejuang Suriah di timur Aleppo-Jabal Badro, Tariq al-Bab dan Ard al-hamra-dan satu di utara Aleppo, Tel Rifat.
Diperkirakan militer rezim melakukan serangan menggunakan rudal balistik. Ini dapat dilihat dari kerusakan yang terjadi. (haninmazaya/arrahmah.com)