IDLIB (Arrahmah.com) – Sedikitnya 25 warga sipil termasuk tujuh orang anak, telah terbunuh dalam serangkaian serangan yang dilancarkan pasukan rezim Asad dan Rusia di Suriah barat laut, menurut pernyataan kelompok pertahanan sipil Suriah.
Pertahanan Sipil Suriah atau yang lebih dikenal dengan sebutan White Helmets, mengatakan serangan pada Selasa (17/12/2019) menargetkan belasan kota dan desa di Maaret Al-Nu’man, provinsi Idlib, menyebabkan warga sipil melarikan diri menuju kamp-kamp pengungsi di dekat perbatasan Turki, lansir Al Jazeera.
Ahmed Sheikho, juru bicara White Helmets mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sembilan orang tewas di Tal Mannis, enam di Bidama dan lima di Maasaran. Satu orang tewas di Al-Kanayes, sementara beberapa lainnya tewas di Maar Shamshah, tambahnya.
Di antara korban tewas di Bidama adalah istri dan tiga anak dari relawan White Helmets, ujar Sheikho.
Sebuah pasar di pinggiran kota Maasaran juga menjadi target bombardir, menurut Sheikho, seraya menambahkan bahwa puluhan orang terluka dalam serangkaian serangan tersebut dan operasi penyelamatan berlangsung hingga Selasa malam.
Video yang diposting di media sosial dan dikonfirmasi oleh penduduk setempat, memperlihatkan relawan penyelamat membawa jenazah yang diambil dari reruntuhan di jalan-jalan Maasaran.
Bombardir dimulai pada pukul 7.00 pagi waktu setempat, Abbadeh Zakrah, relawan White Helmets yang berbasis di Maaret Al-Nu’man mengatakan kepada Al Jazeera.
“Suara ledakan bom barel tidak berhenti sepanjang hari,” ujarnya.
“Bombardir menargetkan warga sipil yang melarikan diri dari kota dan desa di dekat jalan raya utama.”
“Ini adalah kampanye pemboman sistematis untuk memaksa orang-orang keluar dari wilayah utara, ujar Zakrah. (haninmazaya/arrahmah.com)