BAGHDAD (Arrahmah.com) – Pejabat setempat menyatakan bahwa pasukan salibis AS kembali membunuh bocah Irak dan seorang polisi di provinsi utara Salahuddin, Press TV melaporkan pada Jumat (5/8/2011).
Pejabat membela salibis AS dan menyatakan dua korban itu tewas karena faktor ketidaksengajaan.
Invasi AS di Irak yang dimulai sejak 2003 selalu saja menewaskan warga sipil, seperti yang dituturkan oleh lembaga survei Inggris, Opinion Research Business (ORB).
Sementara itu, Washington terus mendesak Baghdad untuk mempertahankan kehadiran pasukannya di Irak melebihi 2011 (jadwal penarikan pasukan As yang disepakati dalam Perjanjian Status Militer AS-Irak 2008) dalam rangka melindungi kepentingan minyak mereka di negeri seribu satu malam itu.
Dalam kesepakatan 2008 itu pun AS diharuskan untuk mengakhiri operasi tempurnya di Irak sejak Agustus 2010. Meski demikian, fakta memperlihatkan bahwa pasukan AS masih terlibat dalam sejumlah aksi militer di negara yang dilanda perang tersebut. (althaf/arrahmah.com)