RAQQAH (Arrahmah.com) – Atas tuduhan murtad, syi’i dan kafir, Daulah Al-Baghdadi (ISIS) mengeksekusi Syeikh Dr. Ahmad Ali Shalih ‘Irjan Al-Qaisi, Rektor Universitas Salahuddin. Kabar duka ini juga dikonfirmasi oleh Brigade 20 Irak, dimana beliau bertindak sebagai Dewan Syari’ah batalion itu, sebagaimana dilaporkan Islammemo pada Rabu (24/6/2015).
Setelah menentang berba’iat kepada ISIS, Syeikhuna yang juga seorang pengajar ushul fiqh, hafal al-quran juga berakhlaq mulia ini dihukum mati dengan cara ditembak di bagian belakang kepalanya. Innalillaahi wainna ilaihi raaji’uun.
Eksekusi tersebut berlangsung pada Senin lalu, (22/6). ISIS melaksanakan eksekusinya terhadap dua orang tawanannya, dengan menuduh mereka sebagai elemen milisi Syiah di “Universitas Saahuddin.” Beberapa jam kemudian, media Daulah mempublikasikan video eksekusi “Raad Amadan,” dan “Ahmed Ali Shalih”.
Syeikh Al-Qaisi dikenal sebagai cendekiawan Sunni dan bekerja sebagai Dekan Fakultas hukum di Universitas Salahuddin. Keluarga Ahmed Ali “Al-Qaisi”, mengatakan bahwa ia lahir pada tahun 1981 dan meraih gelar doktor di bidang hukum. Ia adalah kepala sekolah bermadzhab Hanafi di daerahnya, dan menolak sektarianisme dalam bentuk apapun, dan terutama milisi Syiah, Navin menjadi salah satu unsur-unsurnya.
Warga Yordania yang mengenal Syeikh, mengatakan bahwa Sheikh Ahmed Al-Qaisi adalah ilmuwan “yang terbaik”, dan istiqomah pada kitab Allah sepenuhnya. Ia banyak menuliskan karyanya di sebuah Masjid di ibukota Amman, selama krisis akhir zaman ini terjadi.
Sementara, Aktivis mengatakan Qaisi bekerja sebagai guru yurisprudensi di Universitas Tikrit, dan College of Grand Imam di Mosul, sebelum pindah untuk bekerja di Universitas Salahuddin.
Selain itu, netizen pada beragam situs jejaring sosial telah menunjukkan simpati besar terhadap Sheikh Al-Qaisi. Bahkan, oleh banyak orang disebut “orang tahun ini” (Man of the Year) untuk mengakhiri “kejahatan Daulah” seperti dijelaskan mereka.
Secara keji, Daulah Al-Baghdadi menuduh Sunni Irak ini sebagai, pelanggar peraturan negara, menjalankan organisasi yang dijalankan orang yang tidak setuju dengan ISIS, dan berpura-pura mendukung Khilafah Islamiyah. Ia juga dicaci ISIS dengan sebutan, “murtad”, “milisi Syiah”, “antek” dan “kafir”, pasca menolak kekhalifahan palsu Al-Baghdadi.
Semoga Allah memberikan kesyahidan dan posisi tertinggi di Jannah kepada Syeikh Ahmad Ali Shalih Al-Qaisi. Ammiin.
(adibahasan/arrahmah.com)