JAKARTA (Arrahmah.com) – Kabar duka datang dari dunia pendidikan Indonesia. Rektor Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) dan pakar fiqih perbandingan mazhab, Prof Dr Hj Huzaemah Tahido Yanggo meninggal dunia pada usia 74 tahun.
Wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengembuskan napas terakhir di RSUD Banten pada Jumat (23/7) pagi.
Kabar duka itu salah satunya disampaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melalui akun Twitternya @YaqutCQoumas.
“Innalillahi wa Inna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke Rahmatullah Ibu Prof. DR. Hj. Huzaemah Tauhido Yanggo, Rektor IIQ Jakarta,” tulis Menag Yaqut.
“InsyaAllah Husnul Khotimah, catatan amal baiknya dterima oleh Allah SWT. Semoga diberikan ikhlas untuk keluarga yang ditinggalkan. Lahal Fatihah.”
Duka mendalam juga disampaikan politikus PKS Hidayat Nur Wahid.
“Innalillahiwainnailaihirajiun, turut berdukacita atas wafatnya Prof. DR. Hj. Huzaemah Tauhido Yanggo, Lc., M.A.,” tulis Hidayat Nur Wahid di akun Twitternya @hnurwahid.
Sebagai Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, sosok Huzaemah dikenal sebagai pribadi yang sangat baik, berilmu dan konsisten dengan pandangan-pandangan sesuai bidang keilmuannya.
“Indonesia berduka. Beliau adalah sosok Ulama perempuan langka yang dimiliki Indonesia. Beliau adalah sosok ilmuwan wanita yang langka. Guru Besar di bidang fikih pebandingan (muqaranah madzahib),” ujar Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni’am kepada Republika.
Asrorun mengungkapkan, semasa hidup Huzaemah sangat aktif mendedikasikan ilmunya dengan mengajar.
Selain menjabat sebagai rektor IIQ selama dua periode, wanita kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah itu juga aktif mengajar di Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan Universitas Indonesia.
“Sejak awal pandemi, beliau menjadi bagian penting dalam pembahasan intensif fatwa-fatwa MUI terkait penanggulangan Wabah Covid-19. Beliau sangat aktif memberikan kontibusi pemikirannya,” ujar Mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu.
“Dedikasi beliau di bidang hukum Islam, disiplin yang beliau tekuni, sangat luar biasa. Beliau adalah sosok pengabdi ilmu pengetahuan dan aktif di berbagai perkhidmatan. Banyak buku yang beliau tulis dan terbitkan, sebagai legacy yang tak terlupakan,” lanjutnya.
(ameera/arrahmah.com)