DAMASKUS (Arrahmah.com) – Memasuki hari ketujuh bulan Syawal 1433 H, militer rezim Suriah dan anteknya milisi Syiah Shabihah kembali mempertontonkan kebiadabannya kepada dunia internasional. Mereka melakukan pembantaian terhadap lebih dari 150 warga muslim sunni yang mengungsi di masjid jami’ Abu Sulaiman Ad-Darani, distrik Daria propinsi Pinggiran Damaskus pada Sabtu (25/8/2012).
Mayat anak-anak, orang dewasa, orang tua dan kaum wanita kaum muslimin bertebaran memenuhi lantai masjid. Para aktivis kemanusiaan dan warga setempat yang selamat membungkus mereka dengan kain kafan seadanya. Banyak di antaranya tidak terbalutkan kain kafan. Sebagian korban yang berhasil diidentifikasi segera diberi tulisan identitasnya pada selembar kertas.
Warga sipil muslim yang tak bersenjata itu diserbu oleh pasukan militer dan milisi Syiah yang tak memiliki sedikit pun rasa kemanusiaan. Masjid dan tempat pengungsian di Suriah kini menjadi lahan favorit baru bagi militer rezim Suriah dan anteknya milisi Syiah Shabihah untuk melakukan pembantaian biadab.
Rezim Suriah dan antek Syiahnya di seluruh dunia masih saja berkoar-koar memerangi pemberontak yang ditunggangi oleh AS dan Barat. Realita lapangan membuktikan mereka menghadapi rakyat muslim yang enggan hidup terhina di bawah rezim Syiah ektrim Nushairiyah. Rezim Nushairiyah Suriah sendiri tak pernah berhenti membantai warga sipil muslim sunni yang tak berdosa.
Sementara itu rezim-rezim negara Arab antek AS berpura-pura mengutuk keras tanpa melakukan apapun. Tentu saja karena AS dan Barat sendiri memerlukan rezim Suriah didikan penjajah salibis Perancis itu untuk menjaga eksistensi negara penjajah Zionis Israel dari serangan mujahidin sunni. Dan rezim-rezim negara Arab antek AS memiliki peranan yang sama dengan rezim Nushairiyah Suriah.
(muhib almajdi/arrahmah.com)