SURIAH (Arrahmah.com) – Inna lillahi wa inna ilaihi roji’uun, sebanyak 16 anak Suriah telah membeku hingga meninggal dunia akibat cuaca dingin yang ekstrem yang telah melanda Suriah di musim dingin kali ini, menurut laporan yang dilansir World Bulletin.
Di tengah-tengah pertempuran sengit dan kekurangan kebutuhan dasar hidup serta ditambah cuaca yang ekstrem, anak-anak menjadi yang paling rentan menjadi korban.
Burak Karacaoglu of Humanitarian Relief Foundation (IHH) mengatakan bahwa hampir 50.000 anak-anak Suriah menghadapi kematian di tenda-tenda darurat di dekat perbatasan Turki, sebab arus bantuan yang ada tidak mencukupi.
“Suriah sedang berada dalam situasi yang sangat sulit,” katanya pada Kamis (19/12). “Anak-anak yang hidup di kota-kota tenda sedang berjuang melawan wabah penyakit.”
Organisasi kemanusiaan tersebut menambahkan bahwa makin banyak orang yang melarikan diri ke kamp-kamp pengungsian di perbatasan setiap harinya sehingga memperburuk kondisi kemanusiaan.
Delapan puluh persen pasien-pasien di rumah-rumah sakit yang dioperasikan oleh para dokter relawan adalah anak-anak, menurut sumber-sumber yang beredar.
Sosen Ahmet (50), seorang ibu, mengatakan bahwa ia dengan puterinya yang baru lahir merasa sangat kesulitan, bayinya telah menderita sejumlah penyakit sejak kelahirannya.
Bantuan amat dibutuhkan orang-orang seperti Sosen, yang tidak mau kembali ke Suriah hingga rezim Bashar Assad jatuh.
“Kami tidak bisa kembali sebelum Bashar Al-Assad jatuh. Kami bingung dengan apa yang kami lakukan dan bagaimana kami hidup,” katanya. (siraaj/arrahmah.com)