SHAN’A (Arrahmah.com) – Ulama besar fiqih dan syariat Irak, Syaikh DR. Abdul Karim Zaidan meninggal pada Senin pagi (27/1/2014) di ibukota Yaman, Shan’a. Syaikh Zaidan meninggal dalam usia lebih dari 97 tahun, laporan surat kabar Yaman Sahafa dan sejumlah situs berita Timur Tengah. Innaa lillahi wa innaa ilaihi raji’un.
Hai’ah Ulama Al-Muslimin (Organisasi Ulama Kaum Muslimin) dalam pernyataan resminya mengungkapkan belasungkawa atas wafatnya Syaikh Abdul Karim Zaidan pada Senin pagi di kota Shan’a. Selama setahun terakhir Syaikh Abdul Karim Zaidan menjalani perawatan medis akibat beberapa penyakit yang beliau alami.
Hai’ah Ulama Al-Muslimin menyatakan Syaikh ‘Allamah Mujahid Doktor Abdul Karim Zaidan Bahij al-‘Ani adalah salah seorang simbol ilmiah dan pemikiran di dunia Islam. Hai’ah menegaskan bahwa Syaikh Zaidan dengan kalimat yang berani telah membela hak-hak dan problematika umat Islam serta bekerja keras untuk menjaga persatuan wilayah dan bangsa Irak.
Latar belakang keagamaan dan pendidikan
Syaikh Abdul Karim Zaidan dilahirkan di ibukota Baghdad pada tahun 1921 M. Beliau mengafal dan mempelajari Al-Qur’an dari Maktab Ta’limil Qur’an di Baghdad. Beliau menyelesaikan sekolah di Darul Mu’alimin kemudian bekerja sebagai guru SD. Sambil mengajar, beliau melanjutkan kuliah hingga meraih S1 dari Fakultas Hukum Universitas Baghdad. Beliau kemudian menjadi kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah Diniyah di kota Nujaibiyah.
Semangat Syaikh Abdul Karim Zaidan dalam menuntut ilmu tidak pernah padam. Beliau kemudian melanjutkan kuliah pada Ma’had (Fakultas) Syari’ah Islamiyah Universitas Kairo. Beliau menyelesaikan kuliah S2 dan meraih gelar magister syariah dengan nilai cumlaude. Beliau kemudian melanjutkan kuliahnya pada fakultas yang sama dan meraih gelar doktor pada tahun 1962 M dengan nilai summa cumlaude.
Jabatan yang pernah disandang
Syaikh Abdul Karim Zaidan adalah salah seorang ulama besar Ahlus Sunnah di Irak, guru besar syariat dan ushul fiqih di sejumlah universitas Islam di Timur Tengah dan mantan pengawas umum Jama’ah Ikhwanul Muslimin Irak. Beliau aktif bergerak di bidang dakwah, tarbiyah, pendidikan, kajian dan penulisan buku.
Semasa masih tinggal di Irak, Syaikh Abdul Karim Zaidan pernah menjabat beberapa jabatan akademis yang penting dan menonjol:
- Dosen syariat Islam dan ketua jurusan syariat Islam pada Fakultas Hukum, Universitas Baghdad.
- Dosen syariat Islam dan ketua jurusan agama pada Fakultas Adab, Universitas Baghdad.
- Dosen syariat Islam dan dekan Fakultas Syariah, program pasca sarjana Universitas Baghdad.
- Dosen sejumlah mata kuliah di Universitas Baghdad.
Terjun di dunia dakwah di Irak
Syaikh Abdul Karim Zaidan merupakan salah seorang pelopor dakwah salafush shalih di Irak. Pada tahun 1940an Syaikh Abdul Karim Zaidan mulai berhadapan dengan gencarnya gerakan Syiah Rafidhah di Irak. Syaikh Abdul Karim Zaidan mendalami kitab-kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan mengikuti madzhab akidah beliau.
Murid senior Syaikh Abdul Karim Zaidan di Irak, Syaikh Dr. Sami Al-Janabi, menuturkan bahwa Syaikh Abdul Karim Zaidan meringkas Syarh Aqidah Thahawiyah dan mengajarkannya kepada anggota Ikhwanul Muslimin Irak. Beliau juga mengajarkan karya-karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah lainnya seperti Aqidah Wasithiyah, Fatawa Hamawiyah, Fatawa Tadamuriyah, Minhajus Sunnah Nabawiyah, Al-‘Ubudiyah, Al-Furqan Baina Awliya’ Allah wa Awliya’ Syaithan dan lain-lain. Pada sebagian buku karyanya, Syaikh Zaidan menulis: “Abdul Karim Zaidan, berakidah salaf dan bermadzhab Hambali”.
Pada tahun 1960an Syaikh Abdul Karim Zaidan mendirikan program pasca sarjana Dirasat Islamiyah di Universitas Baghdad. Dari fakultas tersebut telah lulus puluhan ulama dan juru dakwah yang berakidah salafush shalih dan mendakwahkan syariat Islam. Mereka adalah cikal bakal Ikhwanul Muslimin Kuwait dan Irak yang berakidah salaf.
Syaikh Abdul Karim Zaidan sejak awal telah memperingatkan kaum muslimin Irak terhadap bahaya Partai Sosialis Ba’ats. Ketika Partai Sosialis Ba’ats melancarkan kudeta militer dan berhasil menguasai negara, Syaikh Abdul Karim Zaidan mendapatkan perlakuan sangat kejam. Sekolah-sekolah agama dan program pasca sarjana Dirasat Islamiyah yang beliau rintis ditutup oleh rezim Partai Sosialis Ba’ats. Rezim Ba’ats menjatuhkan hukuman tahanan rumah terhadap Syaikh Abdul Karim Zaidan.
Hijrah dan mengajar di Yaman
Pada tahun 1992 Syaikh Abdul Karim Zaidan berhasil hijrah ke negara Yaman. Mengingat kapasitas ilmiah beliau di bidang fiqih dan syariat Islam, beliau pun diangkat menjadi guru besar Syariat Islam pada program magister dan doktoral di Universitas Shan’a, sejak 1992 sampai saat beliau wafat pada Senin (27/1/2014) pagi. Selain itu beliau diangkat menjadi guru besar Fiqih dan Ushul Fiqih di Universitas Al-Iman pimpinan Syaikh Abdul Majid Az-Zindani, sampai saat beliau wafat pada Senin pagi.
Sejak berada di Yaman, beliau aktif dalam berbagai lembaga kajian fiqih internasional. Di antaranya beliau menjadi anggota Dewan Ulama Universitas Islam (sejak 1970an), anggota Majma’ Fiqhi (Lembaga Fiqih Internasional) yang berada dibawah organisasi Rabithah Alam Islami (sejak 2002 M) dan anggota Majma’ Fiqh Islami pada Universitas Al-Iman Shan’a.
Karya-karya beliau
Syaikh Abdul Karim Zaidan telah menulis puluhan buku dan kajian di bidang fiqih, ushul fiqih, dakwah dan tarbiyah. Beliau telah membimbing penulisan tesis dan disertasi ratusan mahasiswa Islam di Irak dan Yaman. Di antara buku karya beliau yang paling terkenal adalah:
1. Al-Wajiz fi Ushulil Fiqh.
2. Al-Wajiz fi Syarh Al-Qawa’id Al-Fiqhiyah
3. Al-Madkhal li-Dirasat Syari’ah Islamiyah (diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Pustaka Rabbani, Jakarta)
4. Ahkam Adz-Dzimmiyin wal Musta’manin fi Syari’ah Islamiyah.
5. Al-Mufashal fi Ahkamil Mar’ah wal Baitil Muslim (11 jilid, diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Pustaka Rabbani, Jakarta)
6. Al-Fardu wad Dawlah fis Syari’ah.
7. Al-Kafalah wal Hiwalah fi Al-Fiqh Al-Muqaarin
8. Nazharat fi Syari’ah Islamiyah
9. Nizham Al-Qadha’ fi Syari’ah Islamiyah
10. Ushulu Da’wah
11. Al-Mustafad min Qashash Al-Qur’an (2 jilid, diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Darus Sunnah, Jakarta)
Atas jasa-jasanya yang sangat besar di bidang dakwah, pendidikan dan kajian syariat; Syaikh Abdul Karim Zaidan menerima penghargaan Internasional King Faishal Award pada 1997 M untuk kategori Dirasat Islamiyah. Semoga Allah Ta’ala menerima amal shalih beliau, mengampuni kesalahannya dan menempatkannya di surga. Aamiin.
(muhib al majdi/arrahmah.com)