DAMASKUS (Arrahmah.com) – The Network news of the Syrian revolution (NNSR) melaporkan sedikitnya 106 warga sipil muslim kembali dibantai oleh militer rezim Suriah pada Sabtu (10/11). Di antara para korban terdapat enam anak-anak, enam wanita, seorang pria yang gugur setelah disiksa dan seorang penyandang cacat.
Sedikitnya 47 warga sipil muslim gugur di propinsi Damaskus dan pinggiran Damaskus, 14 warga di Raqqa, 10 warga di Daraa, 10 warga di Aleppo, 7 warga di Deir Ezzor, 7 warga di Homs, 7 warga di Idlib dan 2 warga di Hamah.
Ratusan warga sipil muslim lainnya mengalami cedera serius. Selain itu militer rezim Suriah juga melakukan penangkapan terhadap puluhan warga sipil di berbagai desa dan kota di seluruh wilayah Suriah.
NNSR juga menerima sejumlah data lapangan dari para aktivis mengenai sejumlah korban yang dibantai setelah disiksa secara keji. Di kota Jisren, distrik Harasta, militer rezim Suriah menyembelih warga sipil muslim bernama Mahmud Khalid Al-Hashwah Abu Khalil, saudaranya Husain Khalil Al-Hashwah dan anaknya Luai Husain Al-Hashwah. Masih dari distrik Harasta, militer rezim Suriah juga menyembelih warga sipil muslim bernama Umar Al-Fawal.
Di kota Daraya, propinsi Pinggiran Damaskus, militer rezim Suriah juga menyembelih warga sipil muslim bernama Hussam Audah, saudaranya Anas Audah, Aiman Mathar, Yasir Al-Jasim dan seorang pamannya, Abdah Husain Al-Khaulani, Fayadh Khusyaini Abu Jamal dan seorang wanita bernama Fauziyah Umar Khaluf.
Video anak kecil, Hudzaifah Shalah Shanthibah, ditembak mati oleh militer rezim Suriah di kota Jaubar
Di kota Douma, propinsi Damaskus, militer rezim Suriah juga menyembelih warga sipil muslim di posko pemeriksaan desa Adra. Mereka yang dibantai secara keji adalah Rami Sariul, saudaranya Raid Sairul dan Ratib Sariul.
Penyiksaan secara keji disusul pembantaian biadab juga terjadi terhadap warga bernama Ilyas Kousa di desa Shalihiah dan Ahmad Al-Hasan di desa Sabinah, kota Mu’adhamiah, propinsi Pinggiran Damaskus. Laporan penyiksaan dan pembantaian secara keji juga diterima dari para aktivis local di Hamah, Homs, Aleppo, Deir Ezzur, Idlib dan sejumlah wilayah lainnya.
(muhib almajdi/arrahmah.com)