YORDANIA (Arrahmah.com) – Misionaris kristen merekrut pengikut di kamp pengungsi Suriah di Yordania, lansir KC pada Selasa (23/7/2013).
Mengambil keuntungan dari situasi sulit yang dilalui para pengungsi Suriah, seperti kurangnya pasokan kebutuhan hidup mereka, kelompok misionaris kristen bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendatangi dan berusaha merusak akidah umat Islam di sana dengan menyebarkan ajaran kristen mereka.
Ironisnya, pihak berwenang Yordania turut menyediakan segala sesuatu yang diperlukan para misionaris kristen yang mengklaim diri mereka sebagai “penjaga perdamaian” itu untuk “bekerja“.
Para misionaris itu menggunakan teknik manipulatif dalam perekrutan mereka dengan menyampaikan ajaran “cinta dan kepedulian” di mana mereka mengandalkan hadiah dan merayu dan mencari calon korban potensial dari kalangan Muslim yang telah mengalami penyiksaan, kehilangan keluarganya, kehilangan sumber penghidupannya dan kehilangan rumahnya di Suriah.
Jelas, Perang Salib melawan Islam belum berhenti, tetapi telah berevolusi dalam bentuk-bentuk baru. Video yang menunjukkan fragmen ritual pembaptisan Muslimah yang terhasut para misionaris itu telah di upload di YouTube.
Fakta-fakta ini membuktikan sifat berbahaya dari rezim sekuler di negara-negara muslim yang menjual Islam kepada para kafir hanya untuk sepotong roti duniawi.
Inilah yang disebut sebagai penguasa “Islam“ namun buta dengan kebutuhan umat Islam, dan anehnya dengan sigap malah menuding dan menjuluki umat Islam yang ingin berjuang memecahkan masalah mereka sendiri dengan sebutan pelaku kejahatan, teroris, bahkan Khawarij. La Hawla wa La Quwwata Illa Billah. (banan/arrahmah.com)