KAIRO (Arrahmah.com) – Kepala Otoritas Terusan Suez, Laksamana (Purn) Mohab Mamish menyatakan kepada media massa bahwa pihaknya telah mengizinkan sebuah kapal perang Iran yang membawa persenjataan untuk melewati Terusan Suez dalam perjalanan ke Suriah.
Hal itu ditegaskan oleh Mamish dalam wawancara satu jam dengan stasiun TV Mesir, Al-Hayat pada Sabtu (25/8/2012). Mantan Kepala Staf Angkatan Laut Mesir itu baru saja diangkat oleh presiden Mursi pada awal bulan ini sebagai Kepala Otoritas Terusan Suez. Mamish hadir sebagai tamu pada acara dialog Al-Hayat Al-Yaum atau Al-Hayat Today.
Video lengkap wawancara TV Mesir Al -Hayat bersama Laksamana (Purn) Mohab Mamish:
Wawancara Mamish dengan stasiun TV Al-Hayat mendapat perhatian luas dari media massa lain di seluruh kawasan Timur Tengah. Beberapa stasiun TV lain seperti TV Al-Arabeya mewartakan ulang wawancara eksklusif itu.
Salah satu hal yang menarik perhatian media massa dan para pemirsa TV tentu saja pernyataan Mamish tentang izin melewati Terusan Suez bagi kapal perang Iran. Mamish dengan bangga menyatakan telah menolak permintaan AS untuk menembak kapal perang Iran itu pada awal memasuki gerbang selatan Terusan Suez dari arah Laut Merah.
“Angkatan Laut Mesir telah menolak permintaan AS untuk menembak kapal perang Iran yang mengangkut persenjataan dan sedang dalam perjalanan menuju Suriah melewati Terusan Suez,” kata Mamish.
“Sesungguhnya kapal perang Iran yang menyeberangi Terusan Suez menuju Suriah telah selesai kami periksa dan kami izinkan untuk melewati Terusan setelah terbukti memenuhi persyaratan-persyaratan khusus yang berkaitan dengan penjualan senjata legal, sesuai undang-undang internasional,” Mamish menambahkan.
Para pengamat revolusi Suriah memandang permintaan AS kepada Mesir untuk menembak kapal perang Iran itu sebagai retorika untuk konsumsi media belaka. Tujuannya tentu saja mengesankan bahwa AS dan Barat memusuhi Iran dan mendukung oposisi Suriah. Pernyataan tegas dengan penuh percaya diri Mamish itu bisa jadi membongkar semua kepalsuan retorika politik tersebut.
Jika AS benar memiliki permusuhan dengan Iran, tentu sangat mudah bagi dua armada kapal induk AS di Teluk Persia untuk menghadapi kapal perang Iran tersebut. Sebulan yang lalu, Otoritas Terusan Suez juga mengizinkan dua kapal perang Destroyer China dan sebuah kapal perang pengawal China mengirim senjata kepada rezim Suriah melalui Terusan Suez.
Di saat militer rezim Suriah melancarkan pembantaian biadab di beberapa wilayah Suriah sepanjang Syawwal 1433 H ini, Mesir justru mempersilahkan rezim Syiah Iran untuk mengirimkan lebih banyak senjata kepada rezim Suriah.
(muhib almajdi/arrahmah.com)